Depan > Artikel > Keluarga

Didiklah Anak-anak Menjadi Percaya Diri

Publikasi: 05/01/2002 12:26 WIB

eramuslim - Anak adalah amanah Allah yang sangat berharga. Karena anak pula, orang tua dituntut untuk mendidiknya sejak ia masih dalam kandungan ibunya sampai ia dewasa. Kenapa demikian? Sebab anak yang lahir itu dalam kesucian (fitrah), Maka saat kembali nanti kepada Sang Pemiliknya Allah Swt harus suci pula; tanpa noda dan dosa.

Karena itulah pendidikan terhadap anak (tarbiyatul aulad) dalam pandangan Islam adalah wajib hukumnya. Sesibuk apapun pekerjaan kita, pendidikan anak-anak kita tak boleh terbengkalai.

Salah satu hal terpenting dalam mendidik anak adalah upaya menumbuhkan rasa percaya diri pada jiwa sendiri, yang di kemudian hari ia menjadi manusia mandiri, tidak tergantung dengan orang lain, atau merasa minder. Rasulullah Saw. sendiri dalam mendidik putrinya Fatimah menggunakan beberapa cara untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, antara lain;

1. Memperkuat kemauan anak.
Ini dilakukan oleh Nabi Saw dengan dua cara: Pertama,
membiasakan menjaga rahasia. Hal ini dimaksudkan agar
tumbuh dan kuat kemaunnya. Kedua, membiasakan puasa.
Ketika anak mampu menahan lapar dan haus karena
puasa, maka dalam dirinya telah tertanam merasakan
kemenangan mengalahkan hawa nafsu. Dengan demikian
menjadi kuatlah kemampuannya menghadapi persaingan
kehidupan.

Para sahabat sangat memperhatikan agar anak-anaknya
berpuasa. Untuk itu mereka memberikan mainan-mainan
saat anak-anaknya berpuasa agar mereka terhibur,
sehingga tidak merasakan lamanya puasa.

2. Menumbuhkan kepercayaan sosial
Para sahabat dalam mengajari anak-anaknya untuk
percaya diri di depan orang-orang tua dan teman-
teman sebayanya, mereka biasanya sering diajak oleh
orang tuanya hadir dalam majlis-majlis Rasulullah.
Nabi sendiri sering bercanda dengan cucu-cucunya, Hasan
dan Husein.
Anas Bin Malik mengatakan, "Adalah Rasulullah Saw bergaul
dengan kami hingga ia mengatakan kepada kami, "Hai Aba
'Umair sedang apa burung kecil itu?" Kami menggelar tikar
lalu beliau shalat dan membariskan kami di belakangnya."
(HR. Ahmad)

Selain itu, untuk menumbuhkan kepercayaan sosial bisa dengan mengajari mengucapkan salam kepada orang lain saat bertemu. "Wahai anakku, jika kamu masuk kepada keluargamu maka ucapkanlah salam. Niscaya hal itu akan mendatangkan barokah kepadamu dan kepada keluargamu." (HR. At-tirmidzi)

3. Menumbuhkan kepercayaan ilmiah
Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengajarinya al-Qur'an
dan al-Sunah dan sirah Nabi Saw dan nabi-nabi lainnya.
Karena dari hal tersebut ia akan memiliki wawasan hidup
yang luas dan teladan yang baik dari para Nabi itu.

4. Menumbuhkan kepercayaan ekonomi dan bisnis Hal ini bisa
dilakukan dengan mengajak anak pergi ke pasar atau
swalayan untuk membeli kebutuhan mereka. Dari situ pula
anak akan bersosialisasi lebih banyak tentang kehidupan.
Rasulullah Saw pernah menyaksikan si kecil Abdullah Bin
Ja'far sedang bermain dagang-dagangan, lalu beliau
mendo'akannya, "Ya Allah, curahkanlah barokah dalam
perdagangannya."


Begitulah Nabi mulia mengajari menumbuhkan rasa percaya diri khususnya pada anak-anak. (Halima Salakiya)

Lainnya

Lima Asas Keluarga PenyayangSukses Mendidik Banyak AnakRefleksi Akhir Tahun : Mau Dibawa Kemana Rumah Tangga Kita?Jangan Ajari Anak-anak Menjadi Lemah dan PenggunjingAwal Pernikahan, Antara Realitas dan Ilusi"Sirami Bunga Kita Dengan Cinta"Adillah Kepada Istri...
Kontak | Peta Situs
Telusur Arsip:
 

BeritaAnalisaAspirasiGaleriArtikelKonsultasi

Oase ImanUst. MenjawabKeluarga

JurnalistikArsitekturTek. InformasiSehat

Belanja

Webmail

Info PemiluTerpopuler hari ini