Menyiapkan Generasi Pemimpin
Publikasi: 29/01/2003 08:20 WIBeramuslim - Alhamdulillah saya sekeluarga bisa menghadiri konferensi “Reviving the Islamic Spirit” di Toronto, Canada, pada tanggal 4-5 Januari yang lalu sehingga bisa menimba ilmu dari berbagai pembicara. Insya Allah ilmu yang kami dapatkan sangat berguna bagi kami, keluarga muda yang masih harus banyak belajar untuk mendidik diri kami sendiri dan anak-anak kami. Salah satu pembicara dalam konferensi tersebut adalah Dr. Tareq Suwaidan dari Kuwait, yang membahas beberapa topik, diantaranya tentang pemimpin Islam. Beliau menekankan pentingnya mempersiapkan pemimpin-pemimpin Islam untuk generasi baru, karena harapan kita ada di pundak mereka. Berikut ini adalah catatan dari ceramah beliau.
Saat ini kaum Muslim menghadapi berbagai tantangan, seperti krisis identitas, efektivitas dan kepemimpinan. Tidak mudah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, bahkan dibutuhkan waktu, usaha yang maksimal, dan kesabaran. Tujuan kita mendidik anak bukan hanya agar anak kelak mendapatkan pekerjaan yang baik, tetapi lebih dari itu kita harus mengajarkan efektivitas dan kepemimpinan, sehingga kualitas generasi mendatang akan lebih baik daripada kita. Semuanya ini bisa dimulai dengan membentuk kepribadian yang baik.
Waktu yang sangat tepat untuk membentuk kepribadian yang baik ini adalah sebelum anak berusia tujuh tahun, karena semakin tua usia anak akan semakin sulit bagi kita untuk membentuk kepribadiannya. Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah membekali anak dengan pendidikan agama dan menanamkan kebanggaan sebagai Muslim, sehingga anak tidak akan kehilangan identitasnya walaupun berada di dalam lingkungan yang kurang mendukung.
Langkah berikutnya adalah membuat anak supaya efektif, tidak menyia-nyiakan waktu dan umur mereka. Supaya efektif lima hal berikut harus ada: Anak harus memiliki pandangan yang Islami tentang hidup ini dan tentang diri sendiri, Hobby yang baik, Ketrampilan, Teman yang saleh, dan Idola yang baik. Kita harus benar-benar mengetahui siapa teman-teman anak kita karena teman berpengaruh terhadap anak. Anak juga harus diberi pengertian bahwa sebaik-baik idola adalah Nabi Muhammad SAW. Anak-anak yang sudah memiliki kepribadian yang baik dan sudah efektif ini selanjutnya bisa diajari dan dilatih kepemimpinan.
Kepemimpinan berarti kemampuan untuk menggerakkan orang lain ke arah suatu tujuan. Seorang pemimpin yang baik harus mempunyai pandangan ke depan; keseimbangan antara semangat, emosi dan tubuh; bisa mengendalikan diri terutama terhadap emosi; dan bisa mempengaruhi orang lain. Anak-anak kita harus punya pengetahuan yang cukup tentang agama dan pengetahuan umum. Selain itu anak juga dilatih agar memiliki kemandirian dalam berpikir, sehingga kelak tidak akan menjadi “boneka” yang digerakkan orang lain. Anak-anak harus belajar mengenali diri mereka sendiri, mengetahui kemampuan dan kelemahan mereka, sehingga mereka bisa meningkatkan kemampuan dan membenahi kelemahan yang ada.
Pemimpin Islam berbeda dengan seorang pemimpin biasa. Pemimpin Islam mempunyai kelebihan dari pemimpin biasa karena senantiasa berpegang teguh kepada Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, serta menjadikan agama Islam sebagai satu-satunya pandangan hidup, sehingga mereka senantiasa bertindak berdasarkan syariah.
Memang benar bahwa tidak setiap orang dilahirkan sebagai pemimpin, tetapi bila kita menyadari betapa besar masalah yang kita hadapi saat ini, maka sebaiknya kita berusaha sebaik-baiknya untuk mencapai yang ideal. Kita harus mencari bakat kepemimpinan sejak anak-anak masih kecil, diantaranya pandai, punya inisiatif, berani, bersemangat, dan serius. Kita membutuhkan pemimpin-pemimpin Islam di dalam keluarga, masyarakat, tempat kerja, negara, dan segi-segi kehidupan lainnya.
Kepemimpinan bisa dipelajari dan diajarkan. Dr. Suwaidan memberikan anjuran untuk menerapkan beberapa kurikulum, antara lain agama, logika, manajemen waktu, ilmu sosial, biografi pemimpin-pemimpin, kepribadian, seni memimpin, dan latihan menyelesaikan suatu masalah. Kurikulum ini sudah diterapkan di beberapa sekolah yang didirikan Dr. Suwaidan di Kuwait.
Akhirnya kita berharap semoga generasi mendatang bisa meninggalkan kebaikan bagi umat dan menjadikan bumi sebagai tempat hidup yang lebih baik. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita dan keturunan kita ke jalan yang benar.
Wienta Diarsvitri. [email protected]