Kupu Kupu di Atas Kertas…

May 25, 2007

Mengetuk Langit

Filed under: Puisi...

Oleh Aksara Kauniyah

Langit kusam semburat merah bumi yang gemetar
Sepotong paras kusut kuda apokaliptik mendengus
Dari Timur sangkur berpucuk-pucuk menyebar amis kematian
Bintang kemusuk di langit jagad melepus tak mau redup
Seiring taring memercik liur membusuk
Serupa kelewang karat berkisah usia dan derita
bertepuk gemuruh pada kado hari perayaan
buat perempuan yang nafasnya ditebas timah panas
buat anak-anak dengan sukma tertekuk di kolong bangunan ambruk
buat lelaki dengan tempurung-tempurung retak
buat sengal peradaban yang dihanyut beliung hari petang

Nasar melayang sambil kelimun serapah dikebas ke bumi pasrah
sekelebat tahta agung sehimpun sabda torah
serdadu berderap tanpa wajah
asap puing hitam menebal
dan kitab-kitab sejarah kumal menahan muntah
yang ditulis dengan tangan-tangan lelah
memberi berita yang tak kunjung beda,
ada penjagal menembak sambil tertawa

Lelaki kecil di pojokan abad menggesek biola renta
lagunya merengek mengadu dan bertanya-tanya
pada arak awan di sebelah selatan, pada sejarah yang seronok, pada ingatan yang koyak, pada kota yang makin tua, pada masjid di tengah desa yang porak poranda

Usai terjungkal tempurung ditikam peluru tajam, ayah pergi ke negeri mana
Jantung ibu jadi sarang buat 3 peluru, kenapa pula berhenti bercerita paderi pembela, atau tentang Khaibar yang gembira
Adik satu telanjur kaku di keranda bisu, pada siapa kini berbalas haru
Shaf-shaf manusia di tiga jelaga kota, buat berapa malam mesiu masih terjaga menggali kubang mayat dan telaga darah

Sepuluh jari mungil menengadah semesta
Berbisik-bisik bibir mencoreti tujuh langit dengan doa
Pada Tuhan ia titip ayah, ibu, dan adik yang masih balia
Bikinkan satu rumah buat bersama dengan satu kamar tersisa
Karena tak akan lama
Di atas padang perburuan luka
Di malam sunyi yang mendesah basmallah
Malaikat mengetuk pintu di satu kala
mengantar ia bersama siapa entah,
dengan nama yang satu,
dengan titah yang Ia mau,

:syuhada.

April 23, 2007

Kata dalam malamnya…

Filed under: Puisi...

Kuambil kata dari saku tas… Heran… Hanya tak percaya… Benarkah ini adanya semakin bisu Hanya satu yang akhirnya ku tau tentangnya Inilah akhirnya kenyataan Hidup untuk mati ataukah mati untuk hidup lebih baik mati sekarang dari pada hidup ato lebih baik hidup dari pada mati Dia kenapa? tanyaku Tapi tak terjawab hanya hening yang ada dibarengi nasyid yang tak lama hadir menemani malam hari hingga akhirnya sampai terlelap

April 21, 2007

nikmatnya pagi hari…

Filed under: Puisi...

nikmatnya pagi hari…
tidak semuanya bisa menikmati pagi hari
dia begitu indah
kita bisa temukan diri sendiri di kala pagi hari
ketika memandang petala-petala langit yang luar biasa
membuka pintu-pintu rahmatNya
sepertinya kita mendengar doa-doa Malaikat dan melihat mereka
menyapa orang-orang tercinta

gimana jika kita harus kehilangan???
kesibukan pada pagi hari
pagi yang cerah dan gairah untuk bergegas
bisakah kita mengganti amal2 yang tidak bisa kita lakukan pagi hari
bisa jawabnya…
ada banyak rentang waktu yang harus kita isi dalam hidup ini
bukan hanya mengisinya untuk menggantikan kekurangan di waktu lain
tapi karena setiap waktu punya kewajiban-kewajiban sendiri
tapi…
kalo kita dapat merasakan indahnya pagi
maka nikmatilah dan jangan lewatkan…..

April 18, 2007

Bungkusan dalam kresek item….

Filed under: Puisi...

ku telusuri jalan…
kaki melangkah ke arah taman…
hampirku kebablasan

tapi…
senyum tlah memanggilku…

kubuka kresek item darinya…
ku tak percaya
aku kan mendapatkannya
sebuah lipatan warna putih itu
tlah kurindukan sejak dulu

akhirnya……
aku bener2 terharu
rasanya ucapan terima kasih rasanya tak cukup
kini aku bahagia
karena aku tlah menemukan jalan ini…

kenangan ini sampai nanti pasti akan selalu teringat
sampai aku sudah tuapun aku akan selalu teringat
karena ini adalah bagian indahku
karena bungkusan itu adalah awal aku mengenal…..

    

Get free blog up and running in minutes with Blogsome
Theme designed by Jay of onefinejay.com