Bila kita perhatikan
anak yang berusia pra sekolah tidak mau mengakui melakukan sesuatu
yang jelas-jelas kita tahu telah dilakukannya, belum tentu dia
bermaksud membohongi kita.
Berikut sejumlah hal yang membuat anak
melakukan kebohongan.
1. Lupa
Anak-anak usia pra
sekolah memiliki daya ingat yang pendek. Oleh karena itu, si kecil
tidak mencoba untuk berbohong ketika Anda bertanya, kenapa dia
bertengkar. Yang dia ingat hanyalah ia tadi telah berusaha merebut
mainan dari temannya.
2. Harapan
Saat anak yang berusia
pra sekolah berkeras mengatakan dia tidak memecahkan vas bunga Anda
yang mahal, sebetulnya bukan maksud dia untuk mengingkari kenyataan.
Masalahnya, dia sedang berharap hal tersebut tidak terjadi dan oleh
karena itu dia meyakinkan dirinya, hal tersebut tidak ada
hubungannya dengan dirinya.
3. Imajinasi yang aktif
Di usia ini anak-anak
kaya dengan fantasi. Kreativitas mereka memuncak dan mereka
berpikir, apa yang ada di dalam alam pikirannya memang betul.
Lagipula, menurut mereka, setiap orang berpergian ke bulan
menggunakan roket raksasa.
4. Tidak ingin dicela
Anak tahu, kok,
kelakuannya yang buruk akan mengecewakan Anda. Nah, untuk
menghindari murka Anda, mereka lebih memilih berbohong.
5. Ingin dikagumi
Mengarang cerita
membuat anak Anda merasa dirinya penting. Saat dia menceritakan pada
Anda bahwa dia berenang di kolam renang untuk orang dewasa,
sebetulnya dia sangat ingin dipuji dan dikagumi. Dan hal ini bukan
merupakan kebohongan yang disadari.
6. Minta perhatian
Anak merasa, bila dia
mengarang cerita maka cara ini merupakan jurus jitu untuk
mendapatkan respon dari Anda. Dia bahkan tidak memikirkan sisi
negatifnya. Kebiasaan mengarang cerita akan berlangsung bila dia
mendapatkan perhatian yang diinginkannya.
7. Penting & Hebat
Bila anak mengatakan
dialah yang menyelamatkan pengasuhnya saat jatuh dari ayunan,
sebetulnya dia mencoba menciptakan suatu situasi yang membuat dia
merasa penting.
8. Menguji peraturan
Pada jam tidur siang,
si kecil yang berusia 5 tahun berkeras ingin menonton tv, padahal
dia tahu, di jam tidur siang, Anda tidak memperkenankannya menonton
televisi. Mulailah dia merajuk sambil mengatakan, seharian itu belum
menonton televisi dan Anda tahu dia berbohong. Hal ini wajar karena
mereka merasa terkungkung dengan peraturan-peraturan yang diberikan
oleh orangtuanya.
YANG HARUS DI LAKUKAN
1. Bersikap kenyang
Tampaknya berlawanan
dengan apa yang ingin Anda lakukan (Jelas Anda tak ingin mendukung
kebohongannya) namun cara terbaik untuk mengatasi keadaan ini adalah
dengan mengambil langkah sesuai dengan keadaan yang terjadi.
Tapi Anda perlu
mengingatkan diri sendiri, berbohong adalah merupakan bukti bahwa
anak sedang belajar apa yang benar dan yang salah. Di sisi lain anak
tengah belajar mengembangkan kesadaran dan pengertian yang jelas
atas perbedaan antara fakta dan fiksi. Lagipula, bila dia merasa dia
tidak berbuat salah, mengapa dia harus pusing-pusing
menutupinya?
2. Cari tahu penyebabnya
Bila si kecil merupakan
bualan untuk sesaat, mungkin dia ingin menikmati rasa kepuasaan
sebagai manusia untuk merasa penting dan dihargai. Dalam hal ini,
sebaiknya Anda tidak memberikan dukungan atas kebohongan-kebohongan
yang dilakukannya dengan memberikan pujian atas usaha dan
prestasinya.
3. Jangan menyalahkannya
Berikan komentar yang
membuat mereka mengaku, bukan menyangkal.
4. Beri simpati
Bila dia secara
diam-diam memakan coklat, dan tidak mau mengakuinya (sementara itu
mulutnya penuh dengan coklat), tidak berarti dia jahat. Dia hanya
berusaha mendapatkan fakta bahwa tidak semua yang diinginkannya
merupakan miliknya.
5. Terapkan konsekuensi yang
sesuai
Bila anak berusaha
menyelamatkan dirinya, maka dia harus mendapatkan konsekuensi yang
sesuai. Dengan cara ini dia akan belajar, berbohong tidak berguna
tetapi justru merugikan dirinya sendiri.
6. Ajari pentingnya
kejujuran
Anak mungkin tahu,
berbohong itu tidak baik, tetapi belum tentu dia mengerti bahwa
dampak moralnya adalah bahwa seseorang yang berbohong menjadi orang
yang tidak dapat dipercaya. Anda dapat menanamkan kejujuran
kepadanya melalui cerita- cerita.
7. Bersikap positif, bukan
menghukum
Bila Anda berharap si
kecil mau mengakui kesalahannya, jangan memberikan respon atas
kejujurannya dengan meluapkan kemarahan Anda kepadanya. Soalnya jika
memberi respon yang ekstrem, lain waktu dia tidak akan mengakui
bahwa dia melakukan kesalahan.
Bila Anda memberikan
hukuman atas kebohongannya, hal itu tidak akan memberikan efek
seperti yang Anda harapkan. Anak-anak yang dihukum atas
kebohongan-kebohongan kecil justru akan melakukan
kebohongan-kebohongan yang lebih besar. Beri pujian terhadap anak
yang mau mengakui kesalahannya. Dukungan positif akan lebih efektif
dibandingkan dengan hukuman.
8. Yakinkan ia tetap
dicintai
Bila anak tidak sengaja
memecahkan lampu kamar tidurnya, dia pasti takut mengakuinya karena
khawatir ibu tidak sayang lagi kepadanya. Jelaskan dan yakinkan lagi
si kecil, ibu dan ayah tetap mencintainya walaupun dia telah
melakukan sesuatu yang Anda harapkan tidak dia lakukan.
9. Tentukan parameter
Jelaskan pada anak bila
dia ingin mengambil kue dari piring orang lain, misalnya, dia harus
minta izin dari orang tersebut dengan menggunakan kata-kata yang
sopan. Dengan memberikan batasan atau aturan yang jelas, hal ini
merupakan hal yang positif yang dapat Anda lakukan untuk anak.
(Nova)
|