Ketika hari Ibu tiba
atau mungkin hari Valentine, biasanya anak-anak akan mendapat tugas
dari gurunya untuk membuat kartu ucapan yang mengekspresikan cinta
mereka pada orangtua. Kebanyakan mereka akan menggambar hati di atas
kartu dan memberikannya pada ibu atau ayah tercinta.
Pada dasarnya,
anak-anak tidak malu untuk menunjukkan cinta, terutama ketika masih
balita. Mereka tidak akan segan untuk memeluk atau mencium ayah-ibu
atau kakek-neneknya sebagai ekspresi cinta mereka.
Tetapi ketika usia
mereka bertambah, seringkali mereka berubah jadi kikuk dan malu
mengekspresikan cinta mereka kepada anggota keluarga. Semakin besar,
mereka akan menghindari kontak fisik. Jadi jangan tersinggung kalau
mereka secara refleks menghindar ketika Anda berusaha memeluknya.
Dibutuhkan usaha dari
para orangtua untuk mengenali tanda cinta dari mereka. Tapi kalau
Anda jeli, sebenarnya banyak bentuk dan bahasa cinta yang
disampaikan si kecil pada Anda. Misalnya, mereka bertanya apakah
Anda baik-baik saja, ketika wajah Anda kusut sepulang kerja. Itu
adalah ekspresi cinta. Jangan kaget bila si sulung yang beranjak
remaja menawarkan membuatkan kopi atau teh, atau meminta ayahnya
segera menelpon setelah sampai di luar kota untuk tugas kantor. Ia
sedang menunjukkan cinta. Pasti Anda bisa mengingat
’perhatian-perhatian’ kecil lain yang mereka tunjukkan.
Orangtua terkadang
hanya merasakan cinta satu arah. Anda merasa mencintai begitu besar
dan sering tidak mendapat balasan sama. Sebenarnya yang terpenting
adalah tetap mencintai. Bahkan jika si sulung mulai sulit diatur dan
melawan perintah Anda. Jangan terpancing untuk membalas kata-katanya
dengan perkataan yang akan membuatnya merasa tidak berarti, semisal,
"Mama menyesal punya anak nakal seperti kamu,". Sebaiknya sampaikan
bahwa Anda memahami kemarahannya.
Terbiasa untuk
mengucapkan, "I love you", kepada anak-anak atau suami, terkadang
membuat kata tersebut kehilangan makna. Meski demikian, teruslah
mengucapkan kata tersebut dan menunjukkannya pada anak-anak, tak
peduli berapa pun usianya. Hanya saja, lihat-lihat tempat dan
waktunya. Jangan di depan teman-temannya, misalnya.
Sebagai orang dewasa,
tentu kita tidak kesulitan untuk menunjukkan rasa cinta kepada si
kecil, tetapi setelah mereka beranjak remaja dan asik dengan
dunianya, tanpa disadari kita jadi kurang menunjukkan perhatian.
Terutama setelah mereka mulai merasa malu bila orangtuanya
mengatakan rasa sayangnya.
Pahamilah bahwa bentuk
perhatian dan kasih sayang yang mereka butuhkan bukan lagi pelukan
atau ciuman. Jika Anda merasa tidak puas jika belum menyampaikan
rasa cinta Anda, sampaikan di malam hari, ketika ia berbaring di
kamarnya dan berpura-pura tidur, cium keningnya sambil berucap, "I
love you." (An)
|