Hari ini , 18 Februari 2007
 
Beranda | Salam Redaksi | Iklan | Berlangganan | Redaksi | Peta Situs | Buku Tamu | Hubungi Kami
   
 
  Akhlak
  Assalamualaikum
  Berbagi Rasa
  Cerita Sampul
  Cerpen
  Curhat
  Denyut Umat
  Design Interior
  Dunia Wanita
  Gerbang
  Haji
  Halaman Anak Islam
  Jendela
  Keluarga
  Kesehatan
  Khazanah
  Kisah Nyata
  Kisah Teladan
  Kolom
  Konsultasi Agama
  Konsultasi Hukum
  Konsultasi Keluarga
  Lingkungan
  Mancanegara
  Mimbar
  Muhibah
  Nasional
  Nostalgia Haji
  Pesona Masjid
  Profil
  Secangkir Kopi Campur
  Senyum Sufi
  Sosial
  Surat Pembaca
  Telaah
  Teras
  Wawancara
  Ya Ilahi
  Alam Gaib
  Budaya
  Budidaya
  Busana
  cermis
  Dapur
  Gaya Hidup
  Hukum
  Interior
  Iptek
  Laporan Daerah
  Laporan Khusus
  Manajemen Qur'ani
  Nostalgia
  Olahraga
  Opini
  Panggung
  Pendidikan
  Pengalaman rohani
  Perilaku
  PIKSEL
  Pustaka
  Ragam
  Refleksi
  Remaja
  Resto
  Rumahku Surgaku
  Selebriti
  Seni Rupa
  Sinetron
  Tafakur
  Takziyah
  Tamu Kita
  Tasawuf
  TipBelanja
  Trotoar
  wanita
  Wirausaha
410002
 
Baca Artikel
 
 
Menangkal Kolesterol dengan Makan Kedelai
[Kesehatan]

Oleh Prof. Dr. dr. Hj. Myrnawati, MS, PKK.*

Kini penyakit jantung dan pembuluh darah makin menggeser penyakit infeksi untuk menduduki peringkat atas dalam pola penyakit yang ada di masyarakat. Salah satu faktor penyebabnya adalah pola makanan yang banyak mengandung kolesterol.

Kolesterol bagaikan 'musuh dalam selimut’. Ia diperlukan oleh tubuh yang berfungsi untuk membentuk hormon seperti estrogen dan endrogen. juga pembentukan vitamin D maupun asam empedu. la pun berperan sangat penting dalam reaksi kekebalan tubuh terhadap berbagai penyak serta menetralkan racun, bakteri dan sebagainya Namun seperti telah banyak diketahui, kolesterol bertanggungjawab terhadap timbulnya jantung dan pembuluh darah. atau memperberat penyakit yang telah ada.

Kolesterol dari makanan akan diserap oleh dinding usus dan diangkut ke seluruh tubuh, oleh darah. Karena sifatnya yang tidak larut dalam air. maka kolesterol harus diangkut secara kombinasi oleh suatu protein yang larut dalam air, yaitu lipoprotein. Lipoprotein dibedakan menurut berat jenisnya, sehingga dikenal dengan nama HDL (High Density Lipoprotein) atau lipoprotein berberat jenis tinggi, LDL (Low Density Lipoprotein) atau lipoprolein berberat jenis rendah dan VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yaitu lipoprotein berberat jenis sangat rendah.

Jenis LDL dan VLDL dikenal sebagai kolesterol "jahat", karena dapat menyebabkan endapan dalam pembuluh darah. Sementara itu HDL dikenal sebagai kolesterol "baik" karena justru menggusur kolesterol ke dalam hati untuk dipecah dalam ernpedu dan dibuang oleh tubuh. Para penderita penyakit jantung koroner biasanya mempunyai kadar HDL di bawah normal dan LDL maupun VLDL di atas normal.

Meskipun demikian bukan berarti kolesterol yang "jahat" ini tidak dapat ditangkal, Kini banyak dipromosikan lewal berbagai media, produk yang dikatakan sebagai serat yang telah dikemas sedemikian rupa, konon untuk menangkal kolesterol. Padahal beberapa bahan makanan yang mungkin telah akrab dengan kita, mampu rnenangkal, mengurangi atau mencegah kadar kolesterol darah yang tinggi. Beberapa bahan makanan, antara lain bekatul, kedelal, maupun jenis buah-buahan sangat potensial untuk rncnangkal kolesterol.

Bekatul

Sayur-mayur buah-buahan, serealia dan kacang-kacangan banyak mengandung serat (dietary fiber) dapat dicerna, malahan dapat mengikat zat-zat tertentu sehingga zat-zat tersebut tidak dapat diserap oleh tubuh.

Produk akhir dari metabolisme kolesterol adalah asam empedu yang bermanfaat menghancurkan lemak, sehingga mudah diserap. Jika makanan kita mengandung serat, asam empedu akan diikat kemudian dikeluarkan bersarna serat dalam makanan. Sehingga semakin banyak asam empedu yang terbuang, berarti semakin banyak lemak yang tak sempat diserap, demikian juga kolesterol.

Serat serealia tergolong serat yang terbaik. Namun sewaktu serealia dibersihkan: hampir seluruh serat terbuang berupa bekatul, misalnya pada penggilingan padi menjadi beras. Berdasarkan penelitian, kira-kira 1,5 ons bekatul kering yang dimakan tiap hari mampu menurunkan LDL sebanyak 20 persen. Maka bekatui juga menurunkan risiko menderita penyakit jantung koroner.

Kedelai

Serat kedelai sangat bermanfaat pula untuk menurunkan kolesterol. Namun di samping serat dalam kedelai terdapat juga zat anti kolesterol lain, khususnya terdapat dalam tempe dan minyak kedelai. Tempe menurut Prof Ziliken dari Jerman Barat, sangat penting dalam mencegah proses penyumbatan pembuluh darah. Dalam tempe terkandung isoflavon. suatu enzim penting yang mempunyai efek positif terhadap sirkulasi darah.

Beberapa efek tersebut adalah anti adrenalin, yang membuat jantung bekerja lebih santai, di samping anti peradangan serta mencegah ketidak teraturan denyut jantung. Karena itulah isoflavon rnenumbuhkan harapan cerah pada pencegahan dan penurunan kejadian penyakit jantung.

Zat yang terkandung dalam hasil olahan kedelai ini dapat berfungsi pula untuk mencegah terjadinya kerusakan permukaan dinding pembuluh darah jantung (koroner), tetapi sekaligus memperbaikinya. Termasuk pula mengikis endapan kolesterol pada dinding pembuluh darah koroner. Hasil olahan kedelai lain seperti minyak kedelai juga dapat menangkal kolesterol.

Menu Seimbang

Sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi menu seimbang. Lemak makanan yang rendah dipadukan dengan olahraga secara teratur, merupakan starategi yang jitu dalam menangkal penyakit jantung koroner dan penyakit pembuluh darah.

Jangan tergoda oleh lezatnya es krim, hot dog, steak atau sejenisnya, karena makanan tersebut mengandung kolesterol dalam kadar tinggi. Sebaliknya, buah apel, jeruk, maupun wortel, terong, bawang, kacang-kacangan. minyak zaitun serta bekatui, sangat potensial untuk menurunkan kolesterol.

*Penulis adalah Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.

 
Baca Komentar Beri Komentar
Kirimkan Artikel Cetak Artikel
 
 
Osteoporosis Akibat Pola Hidup yang Salah
Di Indonesia 600 Orang Buta Perhari
Kematian Mendadak pada Usia Produktif
Pengidap HIV/AIDS Kian Meningkat
 
 
Nama Login
 
Kata Sandi
 
 
kata kunci
rubrik
edisi
Haruskah mengeluarkan Budget Ekstra untuk Bulan Puasa Tahun ini?
Perlu
Kadang-kadang
Tidak Harus
Hasil sementara
 
     
  Gemari | KBI Gemari | Dharmais | Harian Pelita | Majalah Amanah | Dradio 103.4 FM
Damandiri | Trikora | Dakab | Gotong Royong | Yastroki | Supersemar | Yamp | Indra

Home | Profil | Kontak Kami | Buku Tamu
Redaksi Amanah : [email protected]
Copyright © 2004 Amanah.or.id
design by Visionnet