[Kesehatan]
Sebenarnya, soal bau mulut ini tak perlu
dihindari, apalagi dalam berpuasa. Ini sudah
lumrah terjadi. Masalahnya, bau mulut dalam
berpuasa terjadi karena kurangnya cairan di dalam
mulut dan saluran pencernaan yang
kosong.
Menurut drg Armasastra Bahar PhD,
wakil Dekan Fakultas Kedokteran Ul (FKUI), ada
beberapa penyebab yang perlu diketahui dalam
masalah bau mulut ini. Bau mulut atau halitosis
disebabkan karena penyakit tertentu, seperti
gangguan pencernaan, terutama pada lambung.
Penyakit pada saluran pernapasan, seperti radang
tonsil dan sinus juga dapat mengakibatkan bau
mulut. Ada lagi bau rnulut yang disebabkan gigi
berlubang, infeksi pada gusi, dan karang
gigi.
Penyebab paling umum terjadi adalah
karena tertinggalnya sisa-sisa makanan yang tak
dibersihkan di dalam mulut. Sisa-sisa makanan yang
masuk ke lubang dan sela-sela gigi akhirnya
membusuk dan mengeluarkan bau yang tak sedap.
Jenis makanan yang berbau tajam pun bisa
mengeluarkan bau mulut, seperti bawang, petai atau
jengkol.
Saat Berpuasa
Pada saat
berpuasa, kondisi mulut cukup kering. Air liur
yang diproduksi pun berkurang. Inilah yang
memperkuat terjadinya bau tersebut karena mulut
tak terbasuh air liur, tak seperti hari-hari
biasanya, Untuk menghilangkan bau mulut,
disarankan agar penyebabnya segera diatasi.
Apabila penyebab bau mulut bukan karena penyakit
pernapasan atau pencernaan, maka upaya
mengatasinya bisa dilakukan dengan kebersihan dan
kesehatan lingkungan gigi dan mulut.
"Bagi
yang akan berpuasa, saya menyarankan untuk
memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya ke dokter
gigi sesegera mungkin. Gigi yang berlubang segera
ditambal, karang gigi segera dibersihkan, infeksi
gusi dan sariawan secepatnya diobati. Saya yakin,
bila itu dilakukan, bau mulut bisa
diatasi,"katanya.
Ada hal yang perlu
diperhatikan bagi mereka yang menjalani ibadah
puasa. Perawatan kebersihan gigi dan mulut dan
harian. Biasanya, rnenyikat gigi dilakukan sehari
minimal dua kali. Ini dilakukan sesudah makan agar
gigi terbebas dari sisa-sisa makanan. "Menyikat
gigi itu tak sekedar membersihkan sisa-sisa
makanan, tapi juga membantu rnembersihkan tumpukan
makanan yang menjadi tempat berkembangnya
kuman-kuman yang terdapat pada plak. Plak inilah
yang bisa merusak gigi."
Sementara itu
menurut drg Budy Santoso dari Staf Medik
Fungsional Bedah Mulut RS Dr. Sardjito Yogjakarta,
biar gigi tetap sehat, prisnsipnya, asal makanan
tidak rnenempel/kontak pada gigi. Karena bila
sedang menjalankan ibadah puasa, setelah makan
sayur langsung sikap gigi dan supaya mengurangi
bau di mulut pakai obat kurnur, Demikian pula
setelah berbuka puasa juga langsung sikat gigi dan
pakai obat kumur.
Menjelang puasa, lanjut
Budy, biasanya pasien yang ke dokter gigi
jumlahnya meningkat, Alasannya, agar selama
menjalankan ibadah puasa mulutnya tidak bau,
Padahal bau mulut itu ada tiga penyebabnya, yaitu:
dari dalam gigi dan sekitarnya, dari tenggorokan
dan dari perut.
Kalau ada pasien mengeluh
bau mulut dan datang ke dokter gigi, biasanya
diperiksa apakah ada gigi yang berlubang atau ada
karang gigi yang menyebabkan bau mulut. Bila
penyebabnya gigi berlubang, maka segera ditambal
atau dicabut giginya. Dan, bila baunya karena ada
karang gigi, maka dibersihkan.
Namun, bila
bau mulutnya bukan disebabkan oleh masalah gigi,
pasien dikirim ke bagian THT. Kemungkinan ada
radang di tenggorokan atau di sekitar hidung,
Radang amandel, bronkhitis, sinusisitis bisa juga
menyebabkan bau dimulut. Biasanya bau mulut karena
radang di gigi, mulut maupun tenggorokan baunya
kurang sedap dan mengarahkan ke
pembusukan.
Selanjutnya, bila bau mulut
bukan disebabkan oleh masalah gigi maupun THT,
maka kemungkinan karena ada masalah di perut.
Biasanya bila ada penyakit di perut, tetapi tidak
parah, bisa diketahui baunya pada saat pasien
sendawa. Pada penderita diabetes mellitus saat
sendawa bau keton. "Bau keton ini khas untuk
penderita kencing manis (diabetes)," kata Budy.
Tetapi kalau sakit di perutnya sudah parah, baunya
juga seperti ada pembusukan. Kalau ada orang
yang menderita sakit gigi saat puasa, bisa
dikurangi rasa sakitnya dengan koyo yang
ditempelkan di bagian yang sakit, karena ini bisa
berfungsi sebagai analgesik. Namun, bila di bagian
yang sakit mengalami pembekakan, sebaiknya jangan
menggunakan koyo, karena bisa menambah
pembekakan.
Apabila tidak ada penyakit pada
pencernaan dan pernapasan, serta langkah-langkah
tadi dilakukan, maka bau mulut akan bisa dihindari
atau bisa diatasi. Disarankan kepada setiap
keluarga muslim yang menjalan ibadah puasa agar
selalu merawat kesehatan gigi dan mulutnya setiap
hari.
Ada baiknya jika perawatan gigi
disertai dengan penggunaan obat kumur. Karena
selain mernbersihkan kuman dan mengangkat
sisa-sisa makanan yang menempel di sela-sela gigi
dan tidak terjangkau dengan menggunakan sikat
gigi, obat kumur juga mampu mengharumkan rongga
mulut.
Penggunaan Obat Kumur yang
mengandung bahan aktif Povidone Lodine dapat
mengatasi bau mulut, sariawan dan nafas tak
segar.
Dijamin anda bebas membuka mulut
ketika berkomunikasi di bulan puasa.
|