|
|
Best view with IE 5.5
& Netscape Navigator 6.1 or higher. |
|
|
|
|
|
5 TANDA
ANAK TAK BAHAGIA DI SEKOLAH
Seandainya si kecil termasuk tipe yang senang
bercerita, termasuk mau menceritakan segala yang terjadi di
sekolahnya, ini pertanda baik. Sayangnya, tidak semua anak
bisa leluasa terus terang seperti itu. Padahal, bisa jadi ia
menyimpan permasalahan yang berat di sekolahnya. Berikut ini
tanda, serta cara mengatasi, anak yang tidak bahagia di
sekolah.
TANDA-TANDANYA * Sakit perut sebelum berangkat
sekolah Di masa-masa tertentu, seperti pertama kali
masuk sekolah, adalah wajar bagi anak-anak tertentu untuk
mempunyai perasaan seperti ini. Namun bila ternyata hal ini
menimbulkan masalah yang serius, bahkan berulang, berarti ada
yang ditakutkan oleh si kecil. Minimal, ada yang membuatnya
tak nyaman untuk berada di sekolah.
* Gelisah dan takut Anak
memperlihatkan sikap yang tidak biasanya, seperti
menggigit-gigit kuku, mengisap jempol, memainkan dan menarik
rambut, mengompol, atau selalu menangis di sekolah. Hal ini
menunjukkan ada sesuatu yang membuat dia merasa
terancam.
* Diam Anak
tidak mau berbicara mengenai sekolah atau gelisah dan takut
pada saat Anda mengajaknya bertemu dengan guru atau pada waktu
mengerjakan pekerjaan rumah, dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan sekolah.
*
Bosan Si kecil tidak tertarik/tidak mau mengerjakan
pekerjaan sekolah dan pekerjaan rumah, atau tidak lagi mau
membawa pulang pekerjaan rumah.
*
Bermasalah di sekolah Bila anak menggangu kelas atau
membuat masalah di dalam kelas, sebaiknya Anda minta bantuan.
Banyak anak-anak bersikap menutup-nutupi bila tidak senang
akan sesuatu hal.
LANGKAH
ANTISIPASI Nah, agar tak perlu cemas berlebihan
tentang apa dan bagaimana perasaan anak di sekolah, berikut
langkah yang bisa dilakukan.
1.
Komunikasi Bicarakan mengenai apa saja yang terjadi
di sekolah secara teratu. Tentukan waktu yang tepat untuk
membicarakan mengenai sekolah. Entah itu sebelum makan malam,
pada saat makan malam, saat mandi, atau waktu lain yang tepat
menurut Anda. Sebaiknya mulai pembicaraan dengan
pertanyaan-pertanyaan seperti, "Tadi Ibu guru bilang apa di
kelas?" atau "Hari ini kamu main sama siapa saja saat
istirahat? Main ayunan lagi atau yang lain?"
2. Tanya dengan rinci Jangan berhenti
di pertanyaan, "Bagaimana tadi di sekolah?" dan jangan
langsung puas bila anak menjawab, "Baik-baik saja" atau
"Biasa-biasa saja". Sebaiknya, ajukan pertanyaan yang tidak
dapat dijawab dengan satu atau dua kata saja. Pancing anak
dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat anak bercerita.
Tanyakan padanya, pelajaran apa yang paling disukainya dan
pelajaran apa yang paling sulit. Tanyakan juga kepadanya, guru
mata pelajaran apa yang paling disukainya dan mengapa? Atau
tanyakan kepadanya kejadian-kejadian apa yang telah terjadi di
sekolah hari ini, baik yang menyenangkan maupun yang membuat
dia sedih.
3. Ringan
tangan Luangkan waktu sedapat mungkin untuk bisa
ikut berpartisipasi dengan kegiatan yang dilakukan oleh kelas
anak Anda. Dengan cara ini Anda akan dengan mudah mengetahui
apa yang dirasakan oleh si kecil mengenai sekolah. Anda pun
jadi punya kesempatan melihat bagaimana sikap guru terhadap
murid-muridnya, terutama terhadap si kecil. Atau, bisa jadi,
ternyata pelajaran di kelas tersebut terlalu mudah sehingga
dia perlu dipindahkan ke kelas yang lebih tinggi.
4. Hubungan baik dengan guru Lima
hari dalam seminggu guru menghabiskan waktunya dengan anak
Anda. Bila anak tiba-tiba sedih atau mempunyai masalah dengan
teman-temannya, biasanya guru mengetahui hal
ini. |
<
Dokumen Nova > |
FOTO-FOTO: < Dokumen Nova >
|
|
|
|
|
| |