|
|
Best view with IE 5.5
& Netscape Navigator 6.1 or higher. |
|
|
|
|
|
AGAR
GAIRAH KEMBALI MENYALA
Gairah seksual seseorang dipengaruhi oleh banyak
faktor. Seiring berjalannya waktu, terkadang gairah untuk
berintim-tintim menjadi redup, bahkan padam. Ada cara agar
gairah kembali bergelora.
Jika Anda pernah
merasakan tak bergairah untuk meladeni pasangan
berintim-intim, Anda tidak sendiri. Redupnya gairah bercinta
bisa dibilang wajar, karena hasrat untuk berhubungan seksual
dipengaruhi oleh banyak sekali faktor. Yang menjadi masalah,
jika gairah tersebut sampai benar-benar padam. Konsultan seks, dr. Ferryal
Loetan, ASC&T, Sp.RM, MKes. MMR., menekankan, gairah
seksual atau libido adalah keinginan untuk melakukan aktivitas
seksual. Libido ini dipengaruhi oleh faktor pola pikir dan
faktor hormonal. Orang yang sedang relaks atau santai pasti
akan berbeda libidonya dengan orang yang sedang punya banyak
pikiran atau masalah. "Faktor hormonal juga berpengaruh.
Misalnya pada perempuan yang mengalami menstruasi dan masa
subur setiap bulan. Pola ini akan memengaruhi libido."
Gairah seksual, ujar Ferryal, sangat dipengaruhi oleh
faktor fisik dan psikis. Faktor fisik berkaitan dengan
kesehatan tubuh secara umum. "Ini yang paling utama. Kalau
tubuh sehat, gairah seksual pasti juga akan sehat," tandas
dokter dari RS Persahabatan, Jakarta, ini melanjutkan. Tapi,
kebalikannya, jika kondisi badan sedang mengalami gangguan
(sakit), gairah seksual pasti juga akan terpengaruh (turun).
"Jadi, kesehatan tubuh secara umum ini sangat penting untuk
menjaga gairah seksual."
Penyakit memang sangat
berhubungan dengan kesehatan tubuh secara umum, dan sebetulnya
hampir semua penyakit bisa menimbulkan gangguan atau
menurunkan gairah. Beberapa penyakit yang sangat memengaruhi
gairah seksual antara lain stroke, jantung, rematik, dan
diabetes mellitus. "Kalau sampai penyakit-penyakit ini
menyerang, biasanya akan menimbulkan gangguan seksual yang
berat," jelas Ferryal.
Faktor kedua yang memengaruhi
gairah seksual adalah faktor psikologis yang berhubungan
dengan faktor kejiwaan. "Misalnya kurang istirahat, stres,
atau sedang mengalami banyak masalah," lanjut Ferryal. Di luar
kedua faktor ini, ada pula faktor lain yang bisa menyebabkan
gairah seks menurun, misalnya kejenuhan. "Biasanya kejenuhan
akan menyerang pasangan yang sudah berumahtangga selama
bertahun-tahun. Rasa bosan pada pasangan ini akhirnya bisa
juga menurunkan gairah seksual, tapi gairah seks terhadap
oragn lain tidak. Malah, bisa-bisa ke orang lain tambah
bergairah."
Penurunan gairah juga sangat berpengaruh
terhadap hubungan suami-istri. "Biasanya, penurunan gairah
seksual ini akan menimbulkan gejolak dalam rumah tangga. Yang
paling berat bisa mengakibatkan perceraian, meski perceraian
bukan semata disebabkan oleh faktor seks," kata Ferryal.
Dampak lain yang bisa muncul adalah hubungan yang selalu
diwarnai pertengkaran, selalu berantem, dan rumah tangga tak
pernah tenang.
PENTINGNYA
FANTASI Lantas, bagaimana cara menjaga gairah
seksual agar tetap stabil dan menyala-nyala? "Yang pertama
tentu menjaga kesehatan fisik dan psikis. Kesehatan dijaga,
sementara faktor-faktor psikologis yang muncul juga harus
dihilangkan," kata Ferryal.
Selain itu, ditambah
dengan melakukan variasi, semisal fantasi seksual atau variasi
gaya hubungan seksual. "Ini akan membantu menghindari
kejenuhan," saran Ferryal. Fantasi seks akan sangat membantu
seseorang mempertahankan gairah seksnya. "Dan, sebetulnya,
yang namanya fantasi seks itu enggak ada batasannya, bisa
kemana-mana. Jadi, wajar-wajar saja. Semua fantasi seks itu
sehat, asal sebatas fantasi," jelas Ferryal. "Fantasi itu,
kan, sesuatu yang diangankan, dikhayalkan, tidak benar-benar
terjadi dalam kehidupan yang sesungguhnya," lanjutnya.
Penelitian menunjukkan, fantasi seks laki-laki
biasanya lebih liar (wild) ketimbang fantasi seks perempuan.
"Dari penelitian, fantasi seks laki-laki yang menduduki tempat
teratas adalah fantasi melakukan hubungan seks bukan dengan
pasangannya. Hubungan yang dilakukan pun hubungan yang luar
biasa, berhubungan seksual dengan artis top. Bahkan, melakukan
hubungan seks bertiga."
Yang juga paling sering
difantasikan oleh kaum pria adalah berhubungan seksual di
tempat-tempat umum (taman, pantai, mobil, dan sebagainya),
selain fantasi melakukan sex party. "Yang penting, selama
hanya fantasi, semua ini masih wajar," kata Ferryal.
Yang menjadi masalah adalah jika fantasi itu ingin
direalisasikan atau ingin dinyatakan dalam kehidupan
sebenarnya. "Biasanya, kan, fantasi ini hampir tidak pernah
(meskipun ada) diceritakan pada pasangan, apalagi pada
masyarakat Timur seperti Indonesia yang belum terbiasa dengan
keterbukaan seks. Kalau ini terjadi, bisa menjadi masalah.
Misalnya diceritakan ke pasangan, wah bisa-bisa pasangan
cemburu, dan ujung-ujungnya berantem."
|
|
|
|
|
|
|
| |