21 February 2007  07:54 WIB
 
Home | Redaksi | Guest Book | Polling | Mailing List | Newsletter | Daftar Edisi | Chat | Kontak Nova
 

NOVA TERBARU
No. 990 Thn. XVIII


Dapatkan Segera!
Sirkulasi:
Telp 021-2601666

Ulas Uang
JIKA PERUSAHAAN ASURANSI "BANGKRUT"
Anda Dan
5 TANDA ANAK TAK BAHAGIA DI SEKOLAH
TEMAN SEKERJA YANG BIKIN PUSING
Info
SERBA-SERBI TIPS DAPUR
Astrologi
BERLAKU SAMPAI 2 APRIL 2006
Griya
UNTAIAN TANAMAN RAMBAT
 
Best view with IE 5.5 & Netscape Navigator 6.1 or higher.
 

AGAR GAIRAH KEMBALI MENYALA

Gairah seksual seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Seiring berjalannya waktu, terkadang gairah untuk berintim-tintim menjadi redup, bahkan padam. Ada cara agar gairah kembali bergelora.

Jika Anda pernah merasakan tak bergairah untuk meladeni pasangan berintim-intim, Anda tidak sendiri. Redupnya gairah bercinta bisa dibilang wajar, karena hasrat untuk berhubungan seksual dipengaruhi oleh banyak sekali faktor. Yang menjadi masalah, jika gairah tersebut sampai benar-benar padam.
KLIK - Detail
Konsultan seks, dr. Ferryal Loetan, ASC&T, Sp.RM, MKes. MMR., menekankan, gairah seksual atau libido adalah keinginan untuk melakukan aktivitas seksual. Libido ini dipengaruhi oleh faktor pola pikir dan faktor hormonal. Orang yang sedang relaks atau santai pasti akan berbeda libidonya dengan orang yang sedang punya banyak pikiran atau masalah. "Faktor hormonal juga berpengaruh. Misalnya pada perempuan yang mengalami menstruasi dan masa subur setiap bulan. Pola ini akan memengaruhi libido."

Gairah seksual, ujar Ferryal, sangat dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis. Faktor fisik berkaitan dengan kesehatan tubuh secara umum. "Ini yang paling utama. Kalau tubuh sehat, gairah seksual pasti juga akan sehat," tandas dokter dari RS Persahabatan, Jakarta, ini melanjutkan. Tapi, kebalikannya, jika kondisi badan sedang mengalami gangguan (sakit), gairah seksual pasti juga akan terpengaruh (turun). "Jadi, kesehatan tubuh secara umum ini sangat penting untuk menjaga gairah seksual."

Penyakit memang sangat berhubungan dengan kesehatan tubuh secara umum, dan sebetulnya hampir semua penyakit bisa menimbulkan gangguan atau menurunkan gairah. Beberapa penyakit yang sangat memengaruhi gairah seksual antara lain stroke, jantung, rematik, dan diabetes mellitus. "Kalau sampai penyakit-penyakit ini menyerang, biasanya akan menimbulkan gangguan seksual yang berat," jelas Ferryal.

Faktor kedua yang memengaruhi gairah seksual adalah faktor psikologis yang berhubungan dengan faktor kejiwaan. "Misalnya kurang istirahat, stres, atau sedang mengalami banyak masalah," lanjut Ferryal. Di luar kedua faktor ini, ada pula faktor lain yang bisa menyebabkan gairah seks menurun, misalnya kejenuhan. "Biasanya kejenuhan akan menyerang pasangan yang sudah berumahtangga selama bertahun-tahun. Rasa bosan pada pasangan ini akhirnya bisa juga menurunkan gairah seksual, tapi gairah seks terhadap oragn lain tidak. Malah, bisa-bisa ke orang lain tambah bergairah."

Penurunan gairah juga sangat berpengaruh terhadap hubungan suami-istri. "Biasanya, penurunan gairah seksual ini akan menimbulkan gejolak dalam rumah tangga. Yang paling berat bisa mengakibatkan perceraian, meski perceraian bukan semata disebabkan oleh faktor seks," kata Ferryal. Dampak lain yang bisa muncul adalah hubungan yang selalu diwarnai pertengkaran, selalu berantem, dan rumah tangga tak pernah tenang.

PENTINGNYA FANTASI
Lantas, bagaimana cara menjaga gairah seksual agar tetap stabil dan menyala-nyala? "Yang pertama tentu menjaga kesehatan fisik dan psikis. Kesehatan dijaga, sementara faktor-faktor psikologis yang muncul juga harus dihilangkan," kata Ferryal.

Selain itu, ditambah dengan melakukan variasi, semisal fantasi seksual atau variasi gaya hubungan seksual. "Ini akan membantu menghindari kejenuhan," saran Ferryal. Fantasi seks akan sangat membantu seseorang mempertahankan gairah seksnya. "Dan, sebetulnya, yang namanya fantasi seks itu enggak ada batasannya, bisa kemana-mana. Jadi, wajar-wajar saja. Semua fantasi seks itu sehat, asal sebatas fantasi," jelas Ferryal. "Fantasi itu, kan, sesuatu yang diangankan, dikhayalkan, tidak benar-benar terjadi dalam kehidupan yang sesungguhnya," lanjutnya.

Penelitian menunjukkan, fantasi seks laki-laki biasanya lebih liar (wild) ketimbang fantasi seks perempuan. "Dari penelitian, fantasi seks laki-laki yang menduduki tempat teratas adalah fantasi melakukan hubungan seks bukan dengan pasangannya. Hubungan yang dilakukan pun hubungan yang luar biasa, berhubungan seksual dengan artis top. Bahkan, melakukan hubungan seks bertiga."

Yang juga paling sering difantasikan oleh kaum pria adalah berhubungan seksual di tempat-tempat umum (taman, pantai, mobil, dan sebagainya), selain fantasi melakukan sex party. "Yang penting, selama hanya fantasi, semua ini masih wajar," kata Ferryal.

Yang menjadi masalah adalah jika fantasi itu ingin direalisasikan atau ingin dinyatakan dalam kehidupan sebenarnya. "Biasanya, kan, fantasi ini hampir tidak pernah (meskipun ada) diceritakan pada pasangan, apalagi pada masyarakat Timur seperti Indonesia yang belum terbiasa dengan keterbukaan seks. Kalau ini terjadi, bisa menjadi masalah. Misalnya diceritakan ke pasangan, wah bisa-bisa pasangan cemburu, dan ujung-ujungnya berantem."  


| kembali ke atas | print artikel ini | kirim artikel ini
 

Copyright © 2001 www.tabloidnova.com
All rights reserved.