Hari ini , 18 Februari 2007
 
Beranda | Salam Redaksi | Iklan | Berlangganan | Redaksi | Peta Situs | Buku Tamu | Hubungi Kami
   
 
  Akhlak
  Assalamualaikum
  Berbagi Rasa
  Cerita Sampul
  Cerpen
  Curhat
  Denyut Umat
  Design Interior
  Dunia Wanita
  Gerbang
  Haji
  Halaman Anak Islam
  Jendela
  Keluarga
  Kesehatan
  Khazanah
  Kisah Nyata
  Kisah Teladan
  Kolom
  Konsultasi Agama
  Konsultasi Hukum
  Konsultasi Keluarga
  Lingkungan
  Mancanegara
  Mimbar
  Muhibah
  Nasional
  Nostalgia Haji
  Pesona Masjid
  Profil
  Secangkir Kopi Campur
  Senyum Sufi
  Sosial
  Surat Pembaca
  Telaah
  Teras
  Wawancara
  Ya Ilahi
  Alam Gaib
  Budaya
  Budidaya
  Busana
  cermis
  Dapur
  Gaya Hidup
  Hukum
  Interior
  Iptek
  Laporan Daerah
  Laporan Khusus
  Manajemen Qur'ani
  Nostalgia
  Olahraga
  Opini
  Panggung
  Pendidikan
  Pengalaman rohani
  Perilaku
  PIKSEL
  Pustaka
  Ragam
  Refleksi
  Remaja
  Resto
  Rumahku Surgaku
  Selebriti
  Seni Rupa
  Sinetron
  Tafakur
  Takziyah
  Tamu Kita
  Tasawuf
  TipBelanja
  Trotoar
  wanita
  Wirausaha
410007
 
Baca Artikel
 
 
Berbekam Cara Nabi Membersihkan Darah
[Kesehatan]

Bekam adalah salah satu terapi cara Nabi berupa mengeluarkan darah kotor dari tubuh melalui permukaan kulit, yang ternyata efektif.

Yang dimaksud dengan darah kotor di sini adalah darah /ang mengandung racun atau darah statis yang nenyumbat peredaran darah dan mengakibatkan sistem peredaran darah dalam tubuh tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan terganggunya kesehatan.

Darah bisa kotor karena masuknya bahan racun ke dalam tubuh yang terjadi melalui makanan, minuman, pernafasan dan obat-obatan. Melalui makanan seperti: pestisida, insektisida, fungisida, zat pewarna, penyedap masakan, hormon dan logam berat. Melalui minuman seperti: zat pewarna, zat aroma (pewangi), logam berat, bahan kimia dan lain-lain. Sedangkan melalui pernafasan disebabkan oleh udara yang tercemar (polusi) seperti asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok dan sebagainya. Darah kotor bisa juga terjadi melalui obat-obatan, seperti obat-obatan jenis antibiotik, analgesik, anti pyrertic dan sebagainya.

Dari empat jalur tersebut, darah kotor lalu menumpuk di bawah kulit, yang kalau tidak dikeluarkan, tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit. Untuk mengeluarkan darah kotor tersebut, cara yang paling efektif di masa Nabi SAW adalah berbekam (bahasa Arab : hijamah), karena di masa itu belum ada terapi cuci darah seperti zaman sekarang.. Dengan demikian, berbekam merupakan suatu teknik detoksifikasi (mengeluarkan racun atau kotoran dari dalam darah) yang efektif menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit.

Kata Nabi SAW, "Kesembuhan terdapat dalam tiga (macam pengobatan): meminum madu, berbekam dan bakaran api. Tetapi aku melarang umatku melakukan pembakaran dengan besi." (HR Bukhari dari Ibnu Abbas)

Seorang Sahabat, Anas bin Malik pernah ditanya tentang keutamaan berbekam, beliau menjawab: "Rasulullah pernah berbekam (yang membekam baginda adalah Abu Taibah). Nabi memerintahkan agar Abu Taibah diberi dua gantang makanan (sebagai honorarium) dan membebaskan pajaknya. Kemudian Nabi bersabda: "Inna afdhala ma tadawaitum blh'i al hljamatu au huwa min afdhali dawaikum - Sebaik-baik pengobatan kalian adalah berbekam, atau Berbekam merupakan pengobatan yang paling baik bagi kalian." (HR Bukhari).

Hadis ini didukung hadis lain dari Jabir bin Abdullah, katanya, aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: 'Sesungguhnya berbekam itu penyembuhan." (HR Bukhari)

Khasiat Bekam

Beberapa khasiat berbekam adalah sebagai berikut :
1. Dengan dikeluarkannya darah kotor dari tubuh, baik karena tercemar racun maupun darah yang statis, maka peredaran darah yang semula tersumbat menjadi lancar kembali, sehingga berbagai keluhan dan rasa nyeri pada tubuh menjadi lenyap atau setidak-tidaknya berkurang.
2. Banyaknya kandungan darah kotor yang menumpuk di bawah permukaan kulit dapat mengakibatkan orang malas dan menggerakkan tubuhnya terasa berat. Setelah berbekam, tubuh akan terasa ringan.
3. Tersumbatnya peredaran darah ke mata dapat mengakibatkan penglihatan menjadi buram. Setelah berbekam, peredaran darah yang tersumbat akan menjadi lancar kembali dan pandangan mata akan kembali terang, sesuai dengan umur. Artinya secara alamiah, pandangan mata pada usia lanjut tidak akan sebaik ketika masih berusia muda.
4. Rasullulah SAW mengisyaratkan ada 72 macam penyakit yang dapat disembuhkan dengan berbekam, seperti asam urat, tekanan darah tinggi, jantung, kolesterol, masukangin, migrain, sakit mata, stroke, sakit gigi, vertigo, sinusitis, jerawat, sembelit, wasir, impotensi, wasir, kencing manis, liver, ginjal, pengapuran dan lain lain.

Seorang ahli atau praktisi bekam konon mengetahui penyakit yang diderita pasien dengan membacatelapaktangan, memeriksa lidah dan iris mata. Ibnu Sina menyatakan di dalam kitabnya, Al Qanun, waktu paling baik untuk berbekam adalah pada pukul 14-15 sore. Sebab pada waktu itu pembuluh darah sedang mengembang sehingga akan efektif dalam proses penyembuhan. Ibnu Sina telah mempraktekkan bekam pada banyak pasien di zamannya. Menurut ahli bekam lain, berbekam sebaiknya dilakukan pada saat perut dalam keadaan kosong (berpuasa) karena bila dilakukan dalam keadaan perut penuh, justru bias mendatangkan penyakit.

Proses pembekaman mirip akupuntur. Bedanyatitiksaraf yang menjadi simpul penyakit tidak langsung ditusuk jarum seperti akupuntur, tapi disedot dulu dengan menggunakan mangkok atau gelas kecil, setelah kulit terangkat lalu ditusuk-tusuk dengan jarum atau pisau silet untuk mengeluarkan darahnya. Kemudian, ditutup lagi dengan gelas vakum udara.

Darah yang keluar dari setiap titik yang dibekam berbeda jumlah dan bentuknya. Ada yang sedikit, ada juga yang banyak. Pada umumnya darah itu berwarna agak kehitaman, bahkan ada yang mengental seperti marus. Itu terjadi karena penumpukan racun yang menyumbat aliran darah.

Praktisi Bekam

Hingga kini pengobatan alternatif dengan bekam masih ditemukan, kendati jumlahnya makin sedikit. Di antarayang sedikit itu, adalah Zainuddin dan Tb. Agus Mulyana. Zainuddin membuka praktek di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, sedangkan Tb. Agus Mulyana di Serua, Ciputat.

Ketika ditanya tentang pengalamannya membekam para pasiennya, Tb.Agus Mulyana mengatakan: "Sebelumnya saya membersihkan daerah yang akan dibekam dengan alkohol, begitu juga setelah selesai. Pisau silet yang saya gunakan hanya sekali pakai saja, lantas saya buang, sehingga kemungkinan pasien mengalami infeksi sangat kecil."

Menurut Agus, darah kotor yang dikeluarkan bercampur noda atau bercak hitam dan menggumpal. Bahkan terkadang, ditemuinya darah yang bercampur busa. Penyakit yang biasa dibekamnya adalah migrain, pegal-pegal, dan gangguan pembuluh darah.

Zainuddin, yang tergabung dalam kelompok Herbal Center Sambas, juga mengatakan bahwa terapi bekam ialah menge-luarkan darah kotor dan gas dengan menggunakan alat yang disebut kap (Inggris : cup, menyerupai gelas kecil) yang ditempelkan pada beberapa titik tubuh. Ada beberapa titik utama yang dibekam, yaitu di tengah ubun-ubun, bagian di bawah telinga (kanan kiri), titik di daerah punggung, pinggang, kaki, tangan dan tulang tungging.

Menurut literatur yang dipelajarinya, Zainuddin menjelaskan Rasulullah SAW pernah berbekam pada dua bagian tubuhnya, yaitu bagian atas tulang belakang dan atas dua urat leher. Bekam di atas dua urat leher, katanya lagi, adalah untuk mencegah sakit kepala, sakit di wajah, sakit gigi, sakit telinga, sakit hidung dan sakit kerongkongan. Bekam pada tengkuk atau kuduk dapat mencegah tekanan darah pada tengkuk, mengatasi rabun, benjolan di mata, rasa berat pada alis dan kelopak mata. Bekam pada pundak untuk mengobati penyakit di pundak dan di leher. Bekam di atas pinggul untuk menghilangkan pegal-pegal atau kelelahan.

Beberapa pasien Zainuddin mengaku, setelah dibekam merasa lebih nyaman. Abdullah (35), karyawan swasta di bilangan Jalan Sudirman, Jakarta, misalnya, mengakui bisa kembali tidur nyenyak setelah dibekam oleh Zainuddin. Padahal, sebelumnya ia mengaku sangat sulit tidur. Berbagai terapi dan penggunaan obat penenang telah dicobanya namun tidak memberi hasil.

"Teman sekantor kemudian menganjurkan untuk ikut terapi bekam ini. Alhamdullillah penyakit gelisah saya hilang, hati terasa lebih tenang sehingga saya sekarang bisa tidur nyenyak," kata Abdullah yang dibekam pada bagian belakang kepala, kiri dan kanan di bawah telinganya.

Bekam kering dan basah

Zainuddin menuturkan, teknik bekam ada dua macam, yaitu bekam kering dan basah. Bekam kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah) dilakukan dengan mengisap permukaan kulit dan memijat daerah sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Pengobatan itu sangat bermanfaat untuk melegakan sakit secara darurat atau untuk meringankan nyeri urat punggung karena sakit rematik. Bekam kering baik bagi orang yang tidak tahan sayatan silet atau suntikan jarum dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama tiga hari.

Bekam basah (Hijamah Rathbah) dilakukan pada permukaan kulit, kemudian kulit ditoreh dengan jarum tajam atau silet. Daerah di sekitar luka silet diisap dengan alat pupping set dan hand pump agar darah kotor keluar. Lama setiap isapan 3 sampai 5 menit dan maksimal 9 menit. Setelah itu, darah kotor dibuang. Darah itu berupa darah merah pekat dan terkadang berbuih. Pengisapan tidak lebih dari tujuh kali. Selama 3 jam selanjutnya, kulit yang lebam itu tidak boleh disiram air.

Alat bekam yang digunakan tentu berbeda dengan zaman dulu. Ketika Rasulullah SAW melakukan bekam, beliau menggunakan cawan atau mangkok kaca," kata Zainuddin.

Pada zaman Cina kuno, bekam disebut sebagai 'pengobatan tanduk' karena tanduk dipakai menggantikan kaca. Pada abad 18, masyarakat Eropa menggunakan lintah. Kini, peralatan yang digunakan adalah pengisap (hand pump), mangkok (cupping set), pena jarum (lancet device). silSt antiseptik. Tujuannya mematikan bakteri berbahayayang mungkin menginfeksi kulit. Selanjutnya mangkok bekam (vacuum cupped) ditempelkan ke bagian tubuh. Agar bias menempel pada tubuh, udara di dalam mangkok bekam itu dipompa dengan alat penyedot (vacuum gun). Penyedotan dengan vacuum gun harus secara perlahan agar pasien tak merasa sakit.

"Mangkok bekam yang ditempelkan pada tubuh pasien disesuaikan dengan keluhan penayakit pasien yang diterapi. Jumlahnya bisa tiga hingga belasan mangkok," kata Zainuddin. Setelah dibiarkan selama 10-15 menit, mangkok yang telah meninggalkan bekas lingkaran merah di kulit kemudian dilepas.

 
Baca Komentar Beri Komentar
Kirimkan Artikel Cetak Artikel
 
 
Bukan Hanya Bakso Peledak pun Pakai Formalin
Makanan Yang Tepat Bagi Penderita Diabetes
Hubungan Khitanan dan Kesehatan
Cegah Stroke
Saat Usia Anda Masih Muda
Rendahnya Daya Beli dan Konsumsi Susu di Indonesia
 
 
Nama Login
 
Kata Sandi
 
 
kata kunci
rubrik
edisi
Haruskah mengeluarkan Budget Ekstra untuk Bulan Puasa Tahun ini?
Perlu
Kadang-kadang
Tidak Harus
Hasil sementara
 
     
  Gemari | KBI Gemari | Dharmais | Harian Pelita | Majalah Amanah | Dradio 103.4 FM
Damandiri | Trikora | Dakab | Gotong Royong | Yastroki | Supersemar | Yamp | Indra

Home | Profil | Kontak Kami | Buku Tamu
Redaksi Amanah : [email protected]
Copyright © 2004 Amanah.or.id
design by Visionnet