[Kesehatan]
Bekam adalah salah satu terapi cara Nabi berupa
mengeluarkan darah kotor dari tubuh melalui
permukaan kulit, yang ternyata
efektif.
Yang dimaksud dengan darah kotor
di sini adalah darah /ang mengandung racun atau
darah statis yang nenyumbat peredaran darah dan
mengakibatkan sistem peredaran darah dalam tubuh
tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga
menyebabkan terganggunya kesehatan.
Darah
bisa kotor karena masuknya bahan racun ke dalam
tubuh yang terjadi melalui makanan, minuman,
pernafasan dan obat-obatan. Melalui makanan
seperti: pestisida, insektisida, fungisida, zat
pewarna, penyedap masakan, hormon dan logam berat.
Melalui minuman seperti: zat pewarna, zat aroma
(pewangi), logam berat, bahan kimia dan lain-lain.
Sedangkan melalui pernafasan disebabkan oleh udara
yang tercemar (polusi) seperti asap kendaraan,
asap pabrik, asap rokok dan sebagainya. Darah
kotor bisa juga terjadi melalui obat-obatan,
seperti obat-obatan jenis antibiotik, analgesik,
anti pyrertic dan sebagainya.
Dari empat
jalur tersebut, darah kotor lalu menumpuk di bawah
kulit, yang kalau tidak dikeluarkan, tubuh akan
melemah dan mudah terserang penyakit. Untuk
mengeluarkan darah kotor tersebut, cara yang
paling efektif di masa Nabi SAW adalah berbekam
(bahasa Arab : hijamah), karena di masa itu belum
ada terapi cuci darah seperti zaman sekarang..
Dengan demikian, berbekam merupakan suatu teknik
detoksifikasi (mengeluarkan racun atau kotoran
dari dalam darah) yang efektif menyembuhkan
berbagai macam jenis penyakit.
Kata Nabi
SAW, "Kesembuhan terdapat dalam tiga (macam
pengobatan): meminum madu, berbekam dan bakaran
api. Tetapi aku melarang umatku melakukan
pembakaran dengan besi." (HR Bukhari dari Ibnu
Abbas)
Seorang Sahabat, Anas bin Malik
pernah ditanya tentang keutamaan berbekam, beliau
menjawab: "Rasulullah pernah berbekam (yang
membekam baginda adalah Abu Taibah). Nabi
memerintahkan agar Abu Taibah diberi dua gantang
makanan (sebagai honorarium) dan membebaskan
pajaknya. Kemudian Nabi bersabda: "Inna afdhala ma
tadawaitum blh'i al hljamatu au huwa min afdhali
dawaikum - Sebaik-baik pengobatan kalian adalah
berbekam, atau Berbekam merupakan pengobatan yang
paling baik bagi kalian." (HR
Bukhari).
Hadis ini didukung hadis lain
dari Jabir bin Abdullah, katanya, aku pernah
mendengar Rasulullah bersabda: 'Sesungguhnya
berbekam itu penyembuhan." (HR
Bukhari)
Khasiat Bekam
Beberapa
khasiat berbekam adalah sebagai berikut : 1.
Dengan dikeluarkannya darah kotor dari tubuh, baik
karena tercemar racun maupun darah yang statis,
maka peredaran darah yang semula tersumbat menjadi
lancar kembali, sehingga berbagai keluhan dan rasa
nyeri pada tubuh menjadi lenyap atau
setidak-tidaknya berkurang. 2. Banyaknya
kandungan darah kotor yang menumpuk di bawah
permukaan kulit dapat mengakibatkan orang malas
dan menggerakkan tubuhnya terasa berat. Setelah
berbekam, tubuh akan terasa ringan. 3.
Tersumbatnya peredaran darah ke mata dapat
mengakibatkan penglihatan menjadi buram. Setelah
berbekam, peredaran darah yang tersumbat akan
menjadi lancar kembali dan pandangan mata akan
kembali terang, sesuai dengan umur. Artinya secara
alamiah, pandangan mata pada usia lanjut tidak
akan sebaik ketika masih berusia muda. 4.
Rasullulah SAW mengisyaratkan ada 72 macam
penyakit yang dapat disembuhkan dengan berbekam,
seperti asam urat, tekanan darah tinggi, jantung,
kolesterol, masukangin, migrain, sakit mata,
stroke, sakit gigi, vertigo, sinusitis, jerawat,
sembelit, wasir, impotensi, wasir, kencing manis,
liver, ginjal, pengapuran dan lain
lain.
Seorang ahli atau praktisi bekam
konon mengetahui penyakit yang diderita pasien
dengan membacatelapaktangan, memeriksa lidah dan
iris mata. Ibnu Sina menyatakan di dalam kitabnya,
Al Qanun, waktu paling baik untuk berbekam adalah
pada pukul 14-15 sore. Sebab pada waktu itu
pembuluh darah sedang mengembang sehingga akan
efektif dalam proses penyembuhan. Ibnu Sina telah
mempraktekkan bekam pada banyak pasien di
zamannya. Menurut ahli bekam lain, berbekam
sebaiknya dilakukan pada saat perut dalam keadaan
kosong (berpuasa) karena bila dilakukan dalam
keadaan perut penuh, justru bias mendatangkan
penyakit.
Proses pembekaman mirip
akupuntur. Bedanyatitiksaraf yang menjadi simpul
penyakit tidak langsung ditusuk jarum seperti
akupuntur, tapi disedot dulu dengan menggunakan
mangkok atau gelas kecil, setelah kulit terangkat
lalu ditusuk-tusuk dengan jarum atau pisau silet
untuk mengeluarkan darahnya. Kemudian, ditutup
lagi dengan gelas vakum udara.
Darah yang
keluar dari setiap titik yang dibekam berbeda
jumlah dan bentuknya. Ada yang sedikit, ada juga
yang banyak. Pada umumnya darah itu berwarna agak
kehitaman, bahkan ada yang mengental seperti
marus. Itu terjadi karena penumpukan racun yang
menyumbat aliran darah.
Praktisi
Bekam
Hingga kini pengobatan alternatif
dengan bekam masih ditemukan, kendati jumlahnya
makin sedikit. Di antarayang sedikit itu, adalah
Zainuddin dan Tb. Agus Mulyana. Zainuddin membuka
praktek di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat,
sedangkan Tb. Agus Mulyana di Serua,
Ciputat.
Ketika ditanya tentang
pengalamannya membekam para pasiennya, Tb.Agus
Mulyana mengatakan: "Sebelumnya saya membersihkan
daerah yang akan dibekam dengan alkohol, begitu
juga setelah selesai. Pisau silet yang saya
gunakan hanya sekali pakai saja, lantas saya
buang, sehingga kemungkinan pasien mengalami
infeksi sangat kecil."
Menurut Agus, darah
kotor yang dikeluarkan bercampur noda atau bercak
hitam dan menggumpal. Bahkan terkadang, ditemuinya
darah yang bercampur busa. Penyakit yang biasa
dibekamnya adalah migrain, pegal-pegal, dan
gangguan pembuluh darah.
Zainuddin, yang
tergabung dalam kelompok Herbal Center Sambas,
juga mengatakan bahwa terapi bekam ialah
menge-luarkan darah kotor dan gas dengan
menggunakan alat yang disebut kap (Inggris : cup,
menyerupai gelas kecil) yang ditempelkan pada
beberapa titik tubuh. Ada beberapa titik utama
yang dibekam, yaitu di tengah ubun-ubun, bagian di
bawah telinga (kanan kiri), titik di daerah
punggung, pinggang, kaki, tangan dan tulang
tungging.
Menurut literatur yang
dipelajarinya, Zainuddin menjelaskan Rasulullah
SAW pernah berbekam pada dua bagian tubuhnya,
yaitu bagian atas tulang belakang dan atas dua
urat leher. Bekam di atas dua urat leher, katanya
lagi, adalah untuk mencegah sakit kepala, sakit di
wajah, sakit gigi, sakit telinga, sakit hidung dan
sakit kerongkongan. Bekam pada tengkuk atau kuduk
dapat mencegah tekanan darah pada tengkuk,
mengatasi rabun, benjolan di mata, rasa berat pada
alis dan kelopak mata. Bekam pada pundak untuk
mengobati penyakit di pundak dan di leher. Bekam
di atas pinggul untuk menghilangkan pegal-pegal
atau kelelahan.
Beberapa pasien Zainuddin
mengaku, setelah dibekam merasa lebih nyaman.
Abdullah (35), karyawan swasta di bilangan Jalan
Sudirman, Jakarta, misalnya, mengakui bisa kembali
tidur nyenyak setelah dibekam oleh Zainuddin.
Padahal, sebelumnya ia mengaku sangat sulit tidur.
Berbagai terapi dan penggunaan obat penenang telah
dicobanya namun tidak memberi hasil.
"Teman
sekantor kemudian menganjurkan untuk ikut terapi
bekam ini. Alhamdullillah penyakit gelisah saya
hilang, hati terasa lebih tenang sehingga saya
sekarang bisa tidur nyenyak," kata Abdullah yang
dibekam pada bagian belakang kepala, kiri dan
kanan di bawah telinganya.
Bekam kering dan
basah
Zainuddin menuturkan, teknik bekam
ada dua macam, yaitu bekam kering dan basah. Bekam
kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah)
dilakukan dengan mengisap permukaan kulit dan
memijat daerah sekitarnya tanpa mengeluarkan darah
kotor. Pengobatan itu sangat bermanfaat untuk
melegakan sakit secara darurat atau untuk
meringankan nyeri urat punggung karena sakit
rematik. Bekam kering baik bagi orang yang tidak
tahan sayatan silet atau suntikan jarum dan takut
melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak
merah kehitam-hitaman selama tiga
hari.
Bekam basah (Hijamah Rathbah)
dilakukan pada permukaan kulit, kemudian kulit
ditoreh dengan jarum tajam atau silet. Daerah di
sekitar luka silet diisap dengan alat pupping set
dan hand pump agar darah kotor keluar. Lama setiap
isapan 3 sampai 5 menit dan maksimal 9 menit.
Setelah itu, darah kotor dibuang. Darah itu berupa
darah merah pekat dan terkadang berbuih.
Pengisapan tidak lebih dari tujuh kali. Selama 3
jam selanjutnya, kulit yang lebam itu tidak boleh
disiram air.
Alat bekam yang digunakan
tentu berbeda dengan zaman dulu. Ketika Rasulullah
SAW melakukan bekam, beliau menggunakan cawan atau
mangkok kaca," kata Zainuddin.
Pada zaman
Cina kuno, bekam disebut sebagai 'pengobatan
tanduk' karena tanduk dipakai menggantikan kaca.
Pada abad 18, masyarakat Eropa menggunakan lintah.
Kini, peralatan yang digunakan adalah pengisap
(hand pump), mangkok (cupping set), pena jarum
(lancet device). silSt antiseptik. Tujuannya
mematikan bakteri berbahayayang mungkin
menginfeksi kulit. Selanjutnya mangkok bekam
(vacuum cupped) ditempelkan ke bagian tubuh. Agar
bias menempel pada tubuh, udara di dalam mangkok
bekam itu dipompa dengan alat penyedot (vacuum
gun). Penyedotan dengan vacuum gun harus secara
perlahan agar pasien tak merasa
sakit.
"Mangkok bekam yang ditempelkan pada
tubuh pasien disesuaikan dengan keluhan penayakit
pasien yang diterapi. Jumlahnya bisa tiga hingga
belasan mangkok," kata Zainuddin. Setelah
dibiarkan selama 10-15 menit, mangkok yang telah
meninggalkan bekas lingkaran merah di kulit
kemudian dilepas.
|