Manusia modern sekarang berada pada periode
chemicalization. Pada periode ini tubuh kita di-'bombardir'
dengan berbagai macam bahan kimia, ungkap Dokter Riani Susanto,
seorang praktisi kesehatan, dalam Seminar Hidup Sehat dan Seimbang
Ala Organik, 25 September 2004.
Seminar ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan Kampoeng
Organik, 23-26 September 2004, Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta
Selatan, yang diselenggarakan oleh sejumlah organisasi pendukung
pertanian organik.
Kehidupan modern telah membuat tubuh kita terus menerus harus
menghadapi polusi, bahan kimia, stres, dan pola makan yang tidak
sehat. Akibatnya, seiring dengan waktu, berbagai macam gangguan
kesehatan tubuh pun bermunculan, mulai dari yang ringan sampai yang
berat.
Salah satu penyebab utama munculnya berbagai gangguan kesehatan
ini adalah penumpukan bahan kimia di dalam tubuh manusia.
“Saat ini kita sedang mengalami periode chemicalization,”
kata Riani Susanto lagi.
Menurutnya, dalam periode chemicalization ini, tubuh kita
‘dibombardir’ oleh bahan kimia yang terdapat di mana-mana. Baik itu
dari produk makanan, produk kosmetika, bahkan sampai tanah dan air
pun telah dicemari oleh bahan-bahan kimia.
Lalu bagaimanakah solusinya?
“Segala sesuatunya harus kita mulai dari diri sendiri,” kata
Bibong, seorang ibu rumah tangga yang mempraktekkan gaya hidup
organik.
“Kita tidak dapat mengubah seisi dunia, kita juga tidak dapat
mengubah satu negara, kita tidak akan dapat mengubah satu daerah dan
lingkungan tempat tinggal kita, yang dapat kita ubah hanyalah diri
kita sendiri,” lanjutnya lagi.
Gaya hidup organik dapat dimulai dengan hal-hal yang sederhana.
“Intinya adalah sedapat mungkin mengurangi pemakaian bahan kimia dan
barang-barang yang menghasilkan sampah,” kata Riani Susanto.
Ibu Bibong kemudian mencontohkan beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk memulai gaya hidup organik.
“Jika membeli suatu barang, kalau masih dapat dibawa sendiri,
atau dimasukkan ke dalam saku atau tas yang dibawa, tidak usah
meminta plastik bungkusan,” katanya mencontohkan.
“Kita juga dapat menggunakan berbagai macam bahan-bahan yang
murni berasal dari alam untuk mengganti bahan-bahan kimia,”
lanjutnya lagi.
Beberapa batang kayu manis dibungkus dengan kertas tipis, dan
dimasukkan saja ke dalam lemari atau laci-laci sebagai pengganti
kapur barus. Kayu manis juga dapat berfungsi sebagai pengharum
ruangan.
Air jeruk nipis yang dicampur dengan air biasa bisa digunakan
sebagai pelicin pakaian dan pengharum ruangan.
“Yang alamiah itu lebih sehat,” kata Ibu Bibong.
Alam ini sudah menyediakan sedemikian banyak manfaat yang
sebenarnya dapat dipergunakan oleh manusia. Lalu kenapa kita harus
berpaling dari alam dan malah menggunakan bahan-bahan kimia yang
tidak alamiah?
|