About Us Contact Us Disclaimer Term of Services Cari
 Halaman Depan » Berita » Kampoeng Organik  
 
 
 Informasi
 Berita
  Bencana Alam&Lingkungan
  Bioteknologi
  Keanekaragaman Hayati
  Pertanian Organik
  Kehutanan
  Kampoeng Organik
  Sumber Daya Alam
  Lingkungan&Pembangunan
 Opini
 Kabar dari Daerah
 Informasi / Data
 Media
  Siaran Pers
  Penjelasan Pers
  Kutipan dari Media Nasional
  Kutipan dari Media Daerah
  Kutipan dari Media Internasional
 For Kids
  Bioteknologi
  Keanekaragaman Hayati
  Pertanian Organik
  Hutan

 Interaktif
 Papan Diskusi
 Tanya Ahlinya

 Mailing List
 Bergabung dengan
 mailing list Berita Bumi

 

 

 Newsletter
 Berlangganan
 newsletter Berita Bumi

 

 
 
Berita Kampoeng Organik
Memanfaatkan kotoran kelinci untuk membuat pupuk cair organik
Ani Purwati - 8 Oct 2004 10:37

Kotoran kelinci berfungsi sebagai pemercepat proses pembuatan pupuk cair organik. Demikian disampaikan Rohaji kepada para peserta “Pelatihan Pupuk Kotoran Kelinci” di Kampoeng Organik 2004, Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta tanggal 25 September 2004.

Berikut ini langkah-langkah pembuatan pupuk cair dengan bantuan kotoran kelinci:

Siapkan wadah dengan kedalaman 10 cm. Masukkan serbuk gergaji (serbuk pohon kelapa) secukupnya ke dalam wadah. Lalu kelinci dimasukkan ke dalam wadah itu. Supaya kelinci tidak keluar wadah itu diletakkan di tempat yang tinggi. Kotoran dan kencing kelinci akan langsung bercampur dengan serbuk gergaji.

Biasanya setelah 3-4 hari, jika tumbuh jamur di serbuk gergaji, berarti serbuk gergaji sudah jenuh dengan kotoran. Jamur yang tumbuh itu untuk makanan bakteri.

Selanjutnya, serbuk gergaji dipindahkan ke ember dan masukkan air panas sampai seluruh serbuk gergaji terendam. Biarkan campuran basah itu selama dua malam.

Setelah itu bahan serbuk gergaji disaring. Cairan hasil saringan agar terfermentasi diaduk-aduk agar semua bagian mendapatkan udara (teraerasi). Jika timbul bintik-bintik putih (jamur), air hasil saringan harus diaduk lagi.

Munculnya bintik-bintik putih menjadi petanda senyawa organik dalam cairan belum terurai. Ulangi lagi pengadukan sampai bintik putih menghilang selama kurang lebih 21 hari.

Setelah stabil, cairan itu menjadi pupuk cair organik yang bisa bertahan lama karena mengandung bakteri yang mempunyai sistem pertahanan diri.

Pupuk cair bisa disemprotkan pada daun untuk mempercepat proses asimilasi daun atau disemprotkan pada tanah. Komposisi penggunaannya yaitu empat mililiter pupuk cair dicampur dengan satu liter air.

Ampas sisa penyaringan dapat digunakan sebagai media hidup cacing tanah. Setelah ampas itu akan dimakan cacing, hasilnya adalah kascing (kotoran cacing) yang berupa tanah. Tanah kotoran cacing itu bisa dimanfaatkan sebagai media pembibitan dalam wadah gelas bekas air dalam kemasan atau wadah lainnya.

 
 Fasilitas Berita Kampoeng Organik
 
Versi Teks Isi Komentar
Kirim Ke Teman Lihat Komentar (1)
 
 Berita Kampoeng Organik Terkait
 
 
About Us | Contact Us | Disclaimer | Term of Services
© 2003 Konphalindo, All Rights Reserved. Privacy Policy