About Us Contact Us Disclaimer Term of Services Cari
 Halaman Depan » Berita » Kampoeng Organik  
 
 
 Informasi
 Berita
  Bencana Alam&Lingkungan
  Bioteknologi
  Keanekaragaman Hayati
  Pertanian Organik
  Kehutanan
  Kampoeng Organik
  Sumber Daya Alam
  Lingkungan&Pembangunan
 Opini
 Kabar dari Daerah
 Informasi / Data
 Media
  Siaran Pers
  Penjelasan Pers
  Kutipan dari Media Nasional
  Kutipan dari Media Daerah
  Kutipan dari Media Internasional
 For Kids
  Bioteknologi
  Keanekaragaman Hayati
  Pertanian Organik
  Hutan

 Interaktif
 Papan Diskusi
 Tanya Ahlinya

 Mailing List
 Bergabung dengan
 mailing list Berita Bumi

 

 

 Newsletter
 Berlangganan
 newsletter Berita Bumi

 

 
 
Berita Kampoeng Organik
Membuat pupuk Effective Microorganisme atau EM
Ani Purwati - 21 Oct 2004 00:28

Pembuatan pupuk dengan effective microorganism (EM) adalah salah satu pelatihan terakhir yang diadakan di Kampoeng Organik 2004 di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta pada tanggal 25 Oktober 2004. Sebagai pemandunya adalah Sudirman dari Raca Institut.

Pupuk EM adalah pupuk organik yang dibuat melalui proses fermentasi menggunakan bakteri (microorganisme).

Sampah organik dengan proses EM dapat menjadi pupuk organik yang bermanfaat meningkatkan kualitas tanah.

Beriikut langkah-langkah pembuatan pupuk menggunakan EM:

1. Pembuatan bakteri penghancur (EM).

Bahan-bahan:

- Susu sapi atau susu kambing murni.

- Isi usus (ayam/kambing), yang dibutuhkan adalah bakteri di dalam usus.

- Seperempat kilogram terasi (terbuat dari kepala/kulit udang, kepala ikan) + 1 kg Gula pasir (perasan tebu) + 1 kg bekatul + 1 buah nanas + 10 liter air bersih.

Alat-alat yang diperlukan :

Panci, kompor dan blender/parutan untuk menghaluskan nanas.

Cara pembuatan :

- Trasi, gula pasir, bekatul, nanas (yang dihaluskan dengan blender) dimasak agar bakteri lain yang tidak diperlukan mati.

- Setelah mendidih, hasil adonannya didinginkan.

- Tambahkan susu, isi usus ayam atau kambing.

- Ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-gelembung.

- Bila sudah siap jadi akan menjadi kental/lengket.

Perlu diperhatikan susu jangan yang sudah basi karena kemampuan bakteri sudah berkurang. Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri.

2. Pengomposan dengan EM

Bahan-bahan:

- Bahan kompos dari daun-daun hijau, jerami, kedebong pisang (semua dihancurkan), kotoran ternak.

- 1 kg terasi + 5 kg bekatul + 200 liter air + 1 liter EM.

Alat-alat:

Parang untuk menghancurkan bahan kompos, ember, tong besar (drum).

Cara pembuatan:

- Trasi, gula pasir, bekatul dan bakteri (EM) dicampur. - Dimasukkan ke drum yang berisi 200 liter air lalu ditutup rapat dengan terpal (agar tidak terkena hujan sehingga bakteri tidak hanyut bersama air hujan).

- Setiap satu minggu sekali diaduk/dibalik dan ditutup kembali.

- Setelah tiga minggu sudah menjadi kompos.

Cara lain dapat dengan menimbun bahan kompos (daun-daun, jerami, kedebong pisang) dalam tanah dan menyiramnya dengan bakteri. Menggunakan wadah kantong plastik juga bisa.

Pada dasarnya semua daun hijau dapat digunakan sebagai bahan kompos namun yang terbaik adalah enceng gondok dan kacang-kacangan.

Biasanya penggunaan kompos EM yaitu untuk satu hektar lahan membutuhkan satu ton kompos EM.

Bakteri EM dapat dikatakan kadaluwarsa pada saat cairan menjadi bening dan bila diaduk muncul gelembung.

Teknologi EM (effective microorganism) adalah teknologi pengolahan bahan organik dengan cara fermentasi (peragian). Fermentasi merupakan proses penguraian atau perombakan bahan organik yang dilakukan dalam kondisi tertentu oleh mikroorganisme fermentatif.

 
 Fasilitas Berita Kampoeng Organik
 
Versi Teks Isi Komentar
Kirim Ke Teman Lihat Komentar (7)
 
 Berita Kampoeng Organik Terkait
 
 
About Us | Contact Us | Disclaimer | Term of Services
© 2003 Konphalindo, All Rights Reserved. Privacy Policy