Pembuatan pupuk dengan effective microorganism (EM) adalah
salah satu pelatihan terakhir yang diadakan di Kampoeng Organik 2004
di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta pada tanggal 25 Oktober 2004.
Sebagai pemandunya adalah Sudirman dari Raca Institut.
Pupuk EM adalah pupuk organik yang dibuat melalui proses
fermentasi menggunakan bakteri (microorganisme).
Sampah organik dengan proses EM dapat menjadi pupuk organik yang
bermanfaat meningkatkan kualitas tanah.
Beriikut langkah-langkah pembuatan pupuk menggunakan EM:
1. Pembuatan bakteri penghancur (EM).
Bahan-bahan:
- Susu sapi atau susu kambing murni.
- Isi usus (ayam/kambing), yang dibutuhkan adalah bakteri di
dalam usus.
- Seperempat kilogram terasi (terbuat dari kepala/kulit udang,
kepala ikan) + 1 kg Gula pasir (perasan tebu) + 1 kg bekatul + 1
buah nanas + 10 liter air bersih.
Alat-alat yang diperlukan :
Panci, kompor dan blender/parutan untuk menghaluskan nanas.
Cara pembuatan :
- Trasi, gula pasir, bekatul, nanas (yang dihaluskan dengan
blender) dimasak agar bakteri lain yang tidak diperlukan mati.
- Setelah mendidih, hasil adonannya didinginkan.
- Tambahkan susu, isi usus ayam atau kambing.
- Ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-gelembung.
- Bila sudah siap jadi akan menjadi kental/lengket.
Perlu diperhatikan susu jangan yang sudah basi karena kemampuan
bakteri sudah berkurang. Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk
menghilangkan bau hasil proses bakteri.
2. Pengomposan dengan EM
Bahan-bahan:
- Bahan kompos dari daun-daun hijau, jerami, kedebong pisang
(semua dihancurkan), kotoran ternak.
- 1 kg terasi + 5 kg bekatul + 200 liter air + 1 liter EM.
Alat-alat:
Parang untuk menghancurkan bahan kompos, ember, tong besar
(drum).
Cara pembuatan:
- Trasi, gula pasir, bekatul dan bakteri (EM) dicampur. -
Dimasukkan ke drum yang berisi 200 liter air lalu ditutup rapat
dengan terpal (agar tidak terkena hujan sehingga bakteri tidak
hanyut bersama air hujan).
- Setiap satu minggu sekali diaduk/dibalik dan ditutup kembali.
- Setelah tiga minggu sudah menjadi kompos.
Cara lain dapat dengan menimbun bahan kompos (daun-daun, jerami,
kedebong pisang) dalam tanah dan menyiramnya dengan bakteri.
Menggunakan wadah kantong plastik juga bisa.
Pada dasarnya semua daun hijau dapat digunakan sebagai bahan
kompos namun yang terbaik adalah enceng gondok dan kacang-kacangan.
Biasanya penggunaan kompos EM yaitu untuk satu hektar lahan
membutuhkan satu ton kompos EM.
Bakteri EM dapat dikatakan kadaluwarsa pada saat cairan menjadi
bening dan bila diaduk muncul gelembung.
Teknologi EM (effective microorganism) adalah teknologi
pengolahan bahan organik dengan cara fermentasi (peragian).
Fermentasi merupakan proses penguraian atau perombakan bahan organik
yang dilakukan dalam kondisi tertentu oleh mikroorganisme
fermentatif.
|