|
Pendidikan yang
Berkeberatan
Oleh Dina Eureka Yoshida
KETIKA
kita dihadapkan pada upaya membangun karakter bangsa (the nation
character building) kita tidak akan terlepas dari ”pendidikan”,
karena pendidikan merupakan suatu tolok ukur kemajuan dari suatu
bangsa dalam berbagai bidang, seperti bidang ekonomi, politik,
science atau teknologi. Selain itu juga pendidikan dapat membangun
kepribadian atau identitas bangsa yang berintelektualitas serta
mampu bersaing di era globalisasi. Keberhasilan dunia ”pendidikan”
dapat memberikan dampak yang efektif dalam pembentukan individu
maupun karakter bangsa. Keberhasilan sebagai individu akan
membentuk citra diri yang berkarakter, sumber daya manusia yang
berkualitas, serta mempunyai wawasan yang luas dalam berbagai bidang
ilmu dan teknologi. Keberhasilan sebagai bangsa adalah memberikan
citra diri yang positif dalam pembentukan sumber daya manusia
seutuhnya serta identitas bangsa yang intelek sehingga mampu
menyejajarkan diri dengan negara-negara lain. Akan tetapi secara
umum keberhasilan dalam dunia pendidikana kita masih jauh
tertinggal. Sebetulnya yang menjadi akar permasalahan antara
lain, pertama, tenaga pendidik masih belum memadai. Memang dalam
pendidikan kita, banyak pendidik yang tingkat pendidikannya maupun
tingkat intelektualnya di atas rata-rata, akan tetapi ketika para
pendidik masih memikirkan masalah ekonomi dia tidak akan
berkonsentrasi penuh dalam mendidik (pendidikan). Sehingga dalam
dirinya akan terdapat dualisme pemikiran, inilah yang menjadi faktor
penyebab pendidik kita belum memadai dalam memberikan pendidikan.
Kedua, dunia pendidikan kita terlalu teoretis dan birokratis
sehingga lebih banyak teori daripada praktik, ketika lulusan kita
dihadapkan pada kenyataan real di lapangan belum terampil dalam
mempraktikkan bidang keilmuannya, inilah yang menyebabkan dunia
pendidikan kita belum mampu bersaing di dunia internasional.
Seharusnya dalam era globalisasi ini, dunia pendidikan kita harus
seimbang antara teori dan praktik karena ini sangat vital dalam
membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berintegritas.
Ketiga, kualitas sistem pendidikan jalan di tempat. Sering
terjadi perubahan-perubahan vital atau mendasar dalam sistem
pendidikan kita, seperti perubahan kurikulum pendidikan, sehingga
kita kehilangan arah dalam mencapai tujuan pendidikan. Semestinya
pendidikan kita dengan kurikulum yang ”deduktif” mampu mencetak
sumber daya manusia yang tinggi, intelek dan cepat menyerap berbagai
teknologi (science). Sehingga kita mampu bersaing dalam pergaulan
dunia internasional.
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi
dalam kehidupan politik kenegaraan kita untuk pertama kalinya
mendapat penghargaan yang layak. Kedudukan warga negara (rakyat)
dijunjung tinggi serta diberi kedudukan yang layak, kebebasan
berpikir dan menentukan pendapat serta pilihan yang rasional,
merupakan suatu langkah yang progresif bagi pengakuan hak individu
dalam berdemokrasi. Demokrasi dan pendidikan merupakan satu
kesatuan yang utuh dalam kehidupan politik bangsa ke depan, kita
tidak akan bisa menjalankan demokrasi yang sempurna tanpa pendidikan
yang baik. Pendidikan merupakan dasar dari kehidupan, politik
bangsa, pendidikan dapat menjadi acuan kita dalam menjalankan sistem
demokrasi. Ketika kita menghadapi euforia demokrasi yang
sesungguhnya dalam kehidupan politik, di mana keran kebebasan dalam
berpikir dan menentukan pilihan terbuka lebar ini menunjukkan
langkah maju dalam kehidupan politik berdemokrasi kita, akan tetapi
sungguh sangat ironis dengan dunia pendidikan kita, dunia pendidikan
kita jalan di tempat tanpa adanya perubahan yang
signifikan.
Pendidikan Kerakyatan Pendidikan bertujuan
mencerdaskan bangsa pada umumnya dan mencerdaskan rakyat (individu)
pada khususnya, itu sesuai dengan tujuan negara ini seperti yang
tercantum dalam pembukaan UUD’45 yang berbunyi”… mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut menjaga ketertiban dunia .…”, selain itu
juga pendidikan mampu memberikan identitas dan karakter bagi setiap
individu dalam kehidupan bermasyarakat. Kemajuan pendidikan sangat
diharapkan bagi perkembangan bangsa ke depan, sehingga bisa
menunjukkan ”eksistensi” bangsa dan mampu bersaing secara sehat
dengan bangsa lain. Apa esensi dari pendidikan berkerakyatan?
Inilah pangkal pokok dalam sistem pendidikan nasional. Pendidikan
seharusnya diarahkan pada basis rakyat, artinya pendidikan harus
lebih mengutamakan kepentingan rakyat dan harus lebih mengedepankan
persoalan-persoalan yang dihadapai rakyat dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan. Sehingga pendidikan mampu menggali potensi-potensi
masyarakat dan mendorongnya menjadi yang terdepan dalam hal
intelektualitas. Pendidikan yang berkerakyatan harus menjadi
kerangka dan landasan berpikir bagi pemerintah dalam menentukan arah
kebijakan pendidikan nasional ke depan. Pendidikan ini harus mampu
menyentuh aspek-aspek sosial kemasyarakatan agar masyarakat merasa
terpanggil dan berkewajiban untuk menjalankan serta menyukseskan
pendidikan nasional. Pendidikan tanpa partisipasi masyarakat tidak
akan berhasil dengan baik dan sempurna, maka dari itu peranan
pemerintah harus menjembatani antara dunia pendidikan dan kebutuhan
rakyat. Pemerintah harus memberikan kesempatan yang sama kepada
rakyat dalam hal mendapatkan pendidikan, selain itu juga pemerintah
harus bisa memastikan kualitas pendidikan yang sama terhadap rakyat
tanpa terkecuali. Sehingga tidak muncul ketidakadilan dalam dunia
pendidikan di masyarakat. Apa sebenarnya pendidikan kerakyatan itu?
Pertama, dalam pendidikan kerakyatan pemerintah harus mampu
memberikan kebijakan yang tidak memberatkan rakyat, artinya biaya
pendidikan yang secara finansial bisa terjangkau oleh masyarakat.
Agar masyarakat bisa menikmati pendidikan dengan baik tanpa
terbebani masalah biaya. Kedua, penetapan kebijakan pendidikan
lewat kurukulum haruslah permanen, sehingga pendidikan kita
mempunyai arah yang jelas dan terarah serta terukur. Ketiga,
pendidikan harus diarahkan kepada potensi-potensi masyarakat, baik
sebagai individu maupun sebagai wilayah, karena pluralisme
masyarakat kita. Artinya pendidikan haruslah bersumber pada
keinginan masyarakat dan kemampuan wilayah. Pendidikan terbaik
adalah pendidikan yang didambakan seluruh masyarakat, pendidikan
terbaik tidak harus mahal, akan tetapi pendidikan harus mampu
mereduksi keinginan masyarakat untuk bisa menikmati jenis dan
kualitas pendidikan yang sama tanpa membeda-bedakan. Dengan
pendidikan yang baik dan layak, masyarakat (rakyat) bisa mengetahui
dan memahami sistem perpolitikan yang sehat, dinamis dan
berintelektual, mampu berpikir elegan dan santun, serta mampu
menjadi individu yang berkualitas dan terbaik bagi bangsa.
Penulis adalah alumni Institut Pertanian
Bogor |
|