Jika langit sedang cerah,
kita bisa melihat awan di langit. Awan tersebut terlihat
seperti kapas-kapas yang sedang terbang di langit. Jika
langit sedang cerah, maka awan akan terlihat berwarna
putih. Sering kali kita lihat awan putih dengan berbagai
bentuk. Kadang-kadang bergumpal-gumpal, kadang tersebar
tipis, berbentuk seperti sisik ikan, atau bergaris-garis
seperti serat. Sebentar terlihat bergumpal, tak lama
kemudian berubah bentuk, bertebaran dibawa angin.
Memang, bentuk awan
selalu berubah-ubah mengikuti keadaan cuaca. Sering kali
awan berbentuk indah bagaikan lukisan di langit.
Lihatlah di puncak gunung yang tinggi, akan terlihat
awan yang memayungi gunung itu. Sungguh indah bukan ?
Itulah salah satu dari kekuasaan Tuhan yang telah
menciptakan langit dan bumi beserta isinya ini. Lalu,
kira-kira bagaimana ya awan itu terbentuk ?
Jika matahari bersinar, cahayanya
sampai di permukaan bumi, lantas diserap bumi, tumbuhan,
tanah, sungai, danau dan laut, sehingga menyebabkan air
menguap. Uap air naik ke udara atau atmosfer. Uap air
naik semakin lama semakin tinggi karena tekanan udara di
dekat permukaan bumi lebih besar dibandingkan di
atmosfer bagian atas. Semakin ke atas, suhu atmosfer
juga semakin dingin, maka uap air mengembun pada
debu-debu atmosfer, membentuk titik air yang sangat
halus berukuran 2 - 100 mm (1 mm = 1 / 1.000.000 meter).
Tanpa adanya debu atmosfer, yang disebut aerosol,
pengembunan tidak mudah terjadi. Miliaran titik-titik
air tersebut kemudian berkumpul membentuk awan.
Bentuk-bentuk Awan
Bentuk awan bermacam macam tergantung dari
keadaan cuaca dan ketinggiannya. Tapi bentuk utamanya
ada tiga jenis yaitu, yang berlapis-lapis dalam bahasa
latin disebut stratus, yang bentuknya
berserat-serat disebut cirrus, dan yang
bergumpal-gumpal disebut cumulus (ejaan
Indonesia: stratus, sirus, dan kumulus).
Di daerah rendah (kurang dari 3.000 m) yang
terendah, awan stratus menutupi puncak gunung yang tidak
terlalu tinggi. Di daerah rendah tengah, awan berbentuk
strato-kumulus, dan yang dekat ketinggian 3.000 m
awan berbentuk kumulus. Awan besar dan tebal di
daerah rendah disebut kumulo-nimbus berpotensi menjadi
hujan, menyebabkan terjadinya guruh dan petir.
Awan pada ketinggian menengah dapat
terbentuk di atas gunung yang tingginya lebih dari 3.000
m, membentuk payung di atas puncaknya. Misalnya di atas Gunung Ciremai
(3.078 m), di puncak-puncak pegunungan Jaya Wijaya di
Irian yang tingginya antara 4.000-5.000 m, bahkan selalu
diliputi salju. Demikian juga Gunung Fuji (3.776 m)
puncaknya selalu diliputi salju putih cemerlang sangat
indah. Pada ketinggian menengah ini dapat terbentuk awan
alto-stratus yang berderet-deret, alto kumulus, dan
alto-sirus.
Bagaimana dengan awan di daerah tinggi
(di atas 6.000 m)? Di sana terbentuk awan siro-stratus
yang tampak sebagai teja di sekitar matahari atau bulan.
Juga terbentuk awan siro-kumulus yang bentuknya
berkeping keping terhampar luas. Juga dapat terbentuk
awan sirus yang tipis bertebar seperti asap.
Jenis-jenis awan
- Stratus
Letaknya rendah, berwarna abu-abu
dan pinggirnya bergerigi dan menghasilkan hujan
gerimis salju.
- Kumulus
Letaknya rendah, tidak menyatu /
terpisah-pisah. Bagian dasarnya berwarna hitam dan di
atasnya putih. Awan ini biasanya menghasilkan hujan
- Stratokumulus
Letaknya rendah, berwarna
putih atau keabua-abuan. Bentuknya bergelombang dan
tidak membawa hujan.
- Kumulonimbus
Letaknya rendah sperti
menara, berwarna putih dan hitam, membawa badai.
- Nimbostratus
Letaknya tidak terlalu
tinggi, gelap, lapisannya pekat, bagian bawah
bergerigi serta membawa hujan atau salju.
- Altostratus
Ketinggian sedang, awan
berwarna keabu-abuan, tipis, mengandung hujan.
- Altokumulus
Ketinggian sedang, putih atau
abu-abu, bergulung-gulung atau melingkar seperti
makaroni.
- Sirus
Tinggi, putih atau sebagian besar
putih seperti sutra tipis, bergaris-garis
- Sirostratus
Tinggi, putih seperti cadar,
bisa juga seperi untaian, luas menutupi langit
- Sirokumulus
Tinggi, tebal, putih,
terpecah-pecah, mengandung butir-butir es kecil.
Ketinggian Awan
Berikut ini adalah ketinggian jenis
awan utama yang diukur dari bagian dasar
- Stratus, di bawah 450 m
- Kumulus, Stratokumulus dan Kumulonimbus berada di
ketinggian 450 - 2000 m
- Nimbostratus, 900 - 3000 m
- Altostratus dan Altokumulus berada di ketinggian
2000 - 7000m
- Sirus, Sirostratus dan Sirokumulus berada di
ketinggian 5000 - 13.500 m
Sumber : 1002 Fakta dan Data (Elexmedia) dan
sumber lainnya