Pernahkah kita menghitung sudah berapa
banyak sampah yang kita buang dalam sehari. Sisa
makanan, kertas, barang-barang dari plastik, kain-kain bekas,
tisu, botol-botol, bahkan mungkin sampai mainan-mainan
atau peralatan rumah dan kendaraan yang tak terpakai
lagi serta masih banyak lagi. Jika kita sedang
jalan-jalan, coba lihat tempat sampah di wilayah
pertokoan. Tempat sampah disana mungkin jadi menggunung
dengan kardus-kardus bekas, kemasan styrofoam, kantong
plastik, sisa-sisa makanan dari restoran, dan lain
sebagainya. Lalu coba kita tengok tempat sampah di rumah
sakit. Volumenya mungkin sama besarnya, tetapi sampahnya
lebih banyak terdiri dari perban bekas, obat-obatan tak
terpakai, botol-botol infus dan sebagainya. Diperkirakan
bahwa rata-rata penduduk di kota membuang sampah
sebanyak 1 - 2 kg sehari.
Jenis-jenis sampah
Sampah organik yaitu sampah yang
terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara
alamiah/ biologis. Misalnya adalah sisa makanan
Sampah anorganik yaitu sampah yang
terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara
biologis sehingga penghancurannya membutuhkan penanganan
lebih lanjut. Misalnya adalah plastik dan styrofoam
Sampah B3 (bahan berbahaya dan
beracun) yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan
berbahaya dan beracun. Misalnya adalah bahan kimia
beracun
Kompos adalah sampah yang
teruraikan secara biologis, yaitu melalui pembusukan
dengan bakteri yang ada di tanah, dan kerap digunakan
sebagai pupuk.Jadi bisa dibayangkan banyaknya sampah
seluruh kota dalam sehari. Apa jadinya bila
sampah-sampah ini tidak tertangani? Tentunya tidak
mustahil kalau kota kita tertimbun oleh sampah bukan?
Karenanya, kita dianjurkan untuk meminimalkan terjadinya
pembuangan sampah terutama yang tergolong sampah B3.
Sampah menjadi masalah…
Bagaimana kehidupan masyarakat kita ke
depan, jika persoalan sampah tidak segera diselesaikan.
Permasalahan sampah bukan hanya berdampak pada persoalan
lingkungan, tetapi juga telah menimbulkan kerawanan
sosial dan bencana kemanusiaan. Berbagai kasus, seperti
di Bantargerbang, Bojong Gede, dan Leuwigajah,
mengingatkan kita bahwa persoalan sampah bukan hal yang
sepele. Lalu, apa yang dapat kita lakukan agar sampah
tidak menggunung dan membuat lingkungan tidak sehat? Ada
beberapa hal kreatif dan efektif yang bisa kita lakukan
yaitu menerapkan prinsip 4R : Replace (mengganti),
reduce (mengurangi), re-use (memakai), dan recycle (daur
ulang).
Sistem Pengelolaan
Sampah
Ada berapa cara pembuangan sampah?
Secara garis besar ada tiga yaitu : cara kimiawi
melalui pembakaran, cara fisik melalui pembuangan di
TPA, dan cara biologis melalui proses kompos. Yang lazim
dilakukan untuk sampah dalam jumlah besar adalah secara
fisik.
Bagaimana siklus sistem pengelolaan
sampah?
Sampah dari rumah-rumah dikumpulkan dan
disimpan dalam tempat atau kontainer sementara, untuk
kemudian diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk
diolah sebelum dibuang.
Mengapa sampah yang dibuang harus
diolah dulu?
Tumpukan sampah yang tidak diolah
terlebih dulu dapat mengundang lalat, tikus, pertumbuhan
organisme- organisme yang membahaya- kan, mencemari
udara, tanah dan air, serta... mengganggu kenyamanan
kita!
Bagaimana penanganan sampah di TPA?
TPA sering juga disebut landfill, yaitu
tempat pembuangan yang memiliki dasar impermeable (tidak
tembus air) sehingga sampah yang diletakkan diatasnya
tidak akan merembes hingga mencemari air dan tanah
disekitarnya. Sampah- sampah yang datang diletakkan
secara berlapis, dipadatkan, dan ditutupi dengan tanah
liat untuk mencegah datangnya hama dan menghilangkan
bau. TPA umumnya dibuat untuk bisa menampung sampah
selama jangka waktu beberapa tahun.
Apa itu insinerator?
Insinerator adalah perangkat
pembakaran sampah yang efisien dan bisa mengurangi
polusi udara. Insinerator yang baik memiliki sistem
penangkal pencemar udara di cerobongnya (walaupun tetap
menyebabkan pencemaran udara), dan sanggup mengurangi
volume sampah sampai 80%nya seusai dibakar
REPLACE
Ganti dengan barang ramah lingkungan
Teliti barang yang kita pakai
sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa
dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama.
Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang
yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong
keresek kita dnegan keranjang bila berbelanja, dan
jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidka
bisa didegradasi secara alami
REDUCE
(Kurangi Sampah!)
Coba cara-cara ini :
- Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi
sampah kantong plastik pembungkus barang belanja
- Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun
daripada membeli botol baru setiap kali habis
- Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan
lain-lain dalam paket yang besar daripada membeli
beberapa paket kecil untuk volume yang sama
RE-USE
(Gunakan sisa sampah yang masih bisa
dipakai!)
Coba cara-cara ini :
- Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah
- Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja
untuk pembungkus
- Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk
kerajinan tangan, perangkat pembersih (lap), maupun
berbagai keperluan lainnya
RECYCLE
(Daur Ulang Sampah!)
Daur ulang sendiri memang tidak mudah,
karena kadang dibutuhkan teknologi dan penanganan
khusus.
Tapi teman-teman bisa membantu dengan
cara-cara ini :
- Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar
bekas untuk di daur ulang
- Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas
untuk di daur ulang
- Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang
lainnya hasil daur ulang
Jangan bakar sampah
sembarangan!
Mengapa? Karena sampah bisa
terdiri dari berbagai bahan yang belum tentu aman. Bahan
seperti kaleng aerosol dapat meledak bila kena panas,
sedangkan bahan dari plastik dan karet dapat
menghasilkan gas yang menimbulkan kanker bila dibakar!
Bila pembakaran tidak bisa dihindari, pastikan bahwa
hanya sampah organik yang dibakar, tidak terlalu banyak
sampah basah, dan lakukan jauh dari kerumunan orang
banyak atau benda lain yang dapat memperburuk
pembakaran. Kita tentunya tidak ingin menyebabkan
kebakaran, bukan?
Nah, mudah-mudahan dengan artikel ini
kita semakin sadar bahwa masalah sampah jangan dianggap
masalah yang sepele karena menyangkut kebersihan
lingkungan kita. Jika lingkungan tak bersih bukan tak
mungkin penyakit akan mudah mengenai kita... dan ingat
selalu "Buanglah sampah pada tempat yang sudah
disediakan".
Sumber : http://www.walhi.or.id/