Tips Berumah Tangga Menuju Bahagia!!
Dan dalam menjalani kehidupan rumah tangga, ada baiknya mengikuti
tips-tips berikut:
1. Memperhatikan penampilan fisik. Tidak ada yang lebih perhatian terhadap
penampilan fisik dibanding Rasulullah SAW. Dalam kehidupan, beliau sangat
memperhatikan kesehatan dan perawatan fisik. Jangan menyembunyikan problem
barat badan didalam baju yang longgar. Tidak ada yang lebih mengetahui lekuk
tubuh istri selain dari suaminya. Cobalah untuk tetap berolah raga, agar tubuh
tetap bugar walaupun dengan perkerjaan rumah tangga yang menumpuk. Sehingga
tubuh selalu enerjik dan bersemangat, bukan menjadi lamban dan malas karena
keberatan badan.
2. Dalam kehidupan berumah tangga, jangan mengabaikan hukum-hukum Islam, tapi
juga jangan terlalu kaku dalam menerapkan hukum Islam. Allah menurunkan Islam
tidak untuk memberatkan manusia, tetapi untuk kebaikan manusia itu sendiri.
Sebagai contoh misalnya, dengan melihat perkembangan jaman dan kebutuhan
keluarga, maka boleh saja seorang muslimah mengatur jarak kelahiran atau
ber-KB, asalkan dengan tujuan untuk kebaikan dan dengan menggunakan cara yang
tidak mengganggu kesehatan tubuh. Jadi KB tidak baik menurut pandangan Islam
jika kondisi keluarga tersebut tidak ada yang menghalanginya untuk mempunyai
anak dalam jumlah yang banyak, seperti misalnya tidak ada masalah keuangan dan
pendidikannya. Lain halnya bila keluarga tersebut mengalami kesulitan dalam
masalah keuangan, sehingga dengan jarak kelahiran yang terlalu dekat dan jumlah
yang banyak, kebutuhan anak menjadi tidak terpenuhi atau bahkan justru
teraniaya. (walaupun untuk masalah KB ini masih kontroversi)
3. Jadilah teman yang menyenangkan bagi suami/istri, memperhatikan hobby dan
kesenangannya. Seperti Rasulullah SAW yang senang berlomba lari dengan Aisyah
ra. Juga libatkan suami dalam kesenangan istri.
4. Selalu aktif dalam kegiatan islami, untuk memperkuat keyakinan terhadap
Islam. Jadi kesibukan rumah tangga jangan dijadikan alasan untuk tidak aktif
dalam kegiatan islami. Berusaha menjaga silaturahmi dengan saudara-saudara
seiman, juga menjaga hubungan baik dengan sesama manusia.
5. Bersedia mengakui kesalahan dan mudah memaafkan kesalahan pasangan hidupnya.
Seringkali dalam kehidupan ber-rumah tangga, terjadi benturan-benturan. Entah
kehidupan di dalam atau pun diluar rumah.
6. Mempunyai rasa humor, dibutuhkan sekali-kali untuk mengimbangi kepenatan
hidup dan menyegarkan pasangan hidup. Tentu dengan bercanda yang tidak
berlebihan dan dengan cara yang baik.
7. Rendah hati terhadap pasangan hidup. Disebabkan oleh adanya perbedaan sifat
dasar laki-laki dan wanita, maka sang suami mempunyai sifat ingin melindungi,
mengatur, memposisikan diri sebagai kepala keluarga. Oleh karena itu sang istri
harus pandai-pandai menempatkan posisi di hadapan suaminya. Jangan merasa lebih
dari suami, sehingga mengabaikan bantuan suami, tetapi juga sang suami jangan
terlalu tinggi memposisikan dirinya dihadapan sang istri, sehingga tidak
terjadi saling merendahkan satu sama lain.
8.Berbagi tugas rumah tangga. Seperti Rasulullah SAW, yang dengan kesibukan
sedemikian rupa, tetap dapat membantu istrinya dalam pekerjaan rumah tangga,
bahkan mencuci pakaian beliau sendiri.
9.Saling memberikan kejutan, seperti hadiah atau pelayanan ekstra.
10.Saling terbuka dalam mengungkapan perasaan, seperti mengungkapkan betapa
cantiknya sang istri atau betapa gantengnya sang suami.
11.Tidak boros dalam keuangan. Menjaga harta suami dan menerima berapa pun
pemberian suami tanpa membanding-bandingkan kelebihan atau kekurangan suami
sendiri dengan suami orang lain dalam masalah keuangan.
12.Menghormati rahasia pribadi pasangan hidup. Ada kalanya suami atau istri
membutuhkan sedikit ruang untuk rahasia pribadinya yang mungkin sulit
diungkapkan kepada pasangan hidupnya.
13.Jangan mudah mengungkapan problem rumah tangga terhadap sembarang orang.
Jika benar-benar membutuhkan tempat konsultasi, pergi ke saudara seiman yang
telah diketahui dapat dipercaya.
14.Sensitif terhadap suasana hati. Jadi, sang istri jangan mengungkapkan suatu
masalah kepada suami yang dalam keadaan penat sehabis pulang kerja misalnya,
atau pada saat terlihat raut wajah suami yang kusut karena pekerjaan yang tidak
selesai-selesai.