Pembuatan Proposal Kegiatan[1]

 

Oleh: M. Khoirul Umami[2]

 

Dalam rangka menyambut datangnya Tahun Baru 1423 Hijriyah, Unit Aktivitas Kerohanian Islam (UAKI) Universitas Brawijaya  menyelenggarakan kegiatan Lomba Anak Sholih (LAS). Untuk kegiatan ini, pengurus telah membentuk suatu kepanitiaan yang diketuai oleh Sdr. Nana. Karena ini merupakan tugas pertama bagi mereka, sebelum bekerja mereka mencoba mendiskusikan terlebih dulu tentang langkah-langkah yang aikan dilakukan setelah terbentuknya kepanitiaan. Salah satu hal yang didiskusikan adalah tentang proposal kegiatan. Mereka tampak serius sekali membahas apa itu proposal? Gunanya untuk apa? Bentuknya seperti apa? Strukturnya bagaimana?

Begitulah mereka sibuk mendiskusikannya sampai larut malam. Dan akhirnya  mereka sepakat dengan kesimpulan diskusi itu. Maka pagi harinya mereka mulai lagi mendiskusikan segala persiapan teknis maupun non teknis yang lain demi lancarnya kegiatan itu.

 

IDENTIFIKASI

            Dalam Kamus Besar Bahasa  Indonesia, proposal diartikan sebagai suatu rancangan yang dituangkan dalam bentuk rencana kerja. Sehingga proposal kegiatan merupakan suatu usulan atas suatu kegiatan tertentu yang berisi informasi pokok yang berhubungan dengan kegiatan yang diusulkan tersebut.

          Secara umum proposal kegiatan dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang suatu kegiatan, beserta langkah-langkah yang perlu dilakukan (jadwal kerja) untuk kesuksesan kegiatan tersebut.

 

FUNGSI PROPOSAL KEGIATAN

Setiapa apa yang dilakukan oleh suatu kepanitiaan tentulah memiliki manfaat yang nyata bagi jalannya kegiatan yang dilaksanakan. Begitu pula pembuatan proposal kegiatan . Proposal kegiatan berfungsi sebagai:

1.      Pedoman bagi panitia

2.      Tanda resmi/sahnya kegiatan

3.      Media informasi

4.      Acuan penggalangan dana

 

STRUKTUR PROPOSAL KEGIATAN

Sesuai dengan fungsinya sebagaimana tersebut di atas, sebuah proposal kegiatan seharusnya dapat menggambarkan suatu kegiatan dalam bentuk tulisan. Untuk itu, diperlukan kreativitas dari masing-masing panitia, bagaimana menuangkan ide serta memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya tentang kegiatan yang direncanakan.

Untuk masing-masing kegiatan yang berbeda diperlukan struktur proposal yang berbeda pula. Sebagai contoh, proposal kegiatan seminar nasional tentu berbeda dengan proposal Lomba Anak Shalih, atau proposal PPKD.

Contoh struktur proposal kegiatan yang paling sederhana adalah sebagai berikut:

1.     Latar Belakang

Latar belakang berisi tentang kondisi saat ini yang melatarbelakangi diadakannya sebuah kegiatan. Fenomena-fenomena yang timbul dari hasil penginderaan dan pemikiran dapat dituangkan dalam bagian ini. Di samping itu, juga dapat dituliskan tentang langkah-langkah responsif  atas fenomena-fenomena tersebut.

 

2.     Nama

Nama harus dibuat sesingkat dan semenarik mungkin agar mudah diingat. Di samping itu juga harus mencerminkan kegiatan yang diadakan.

 

3.     Tema

Seperti halnya nama, tema juga harus singkat dan menarik. Tema dibuat mengacu pada nama, tujuan, sasaran, dan target dari kegiatan yang diadakan.

 

4.     Landasan

Landasan kegiatan merupakan dasar konstitusional diadakannya kegiatan. Biasanya adalah UUD 45 (pasal berapa), GBHN (tentang apa), Program Kerja Organisasi, dan yang biasa digunakan oleh aktivis muslim yaitu: Al Quran dan As Sunnah.

 

5.     Tujuan

Tujuan yang dimaksudkan di sini adalah tujuan diadakannya kegiatan. Tujuan ini dapat disimpulkan dari latar belakang kegiatan atau kondisi yang diharapkan setelah diadakannya kegiatan.

 

6.     Target

Target adalah hasil yang ingin dicapai (mencerminkan kondisi yang diharapkan). Target ini dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Secara kuantitaatif, misalnya jumlah peserta, sedangkan secara kualitatif misalnya: pemahaman peserta, sikap, sifat, prestasi, dsb.

 

7.     Sasaran

Sasaran adalah peserta, partisipan, atau objek dari kegiatan yang diadakan.

 

8.     Bentuk

Bentuk kegiatan ini disusun sesuai dengan tujuan, target, dan sasaran dari kegiatan.

 

9.     Waktu dan Tempat

Menunjukkan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan.

 

10. Susunan Panitia

Menunjukkan susunan panitia kegiatan secara lengkap, meliputi: pelindung, penasihat, penanggung jawab, panitia pengarah, dan panitia pelaksana.

 

11. Susunan Acara

Susunan Acara menunjukkan kronologis acara yang direncanakan.

 

12. Rencana Anggaran Dana

Menunjukkan rencana alokasi dana beserta rencana pemasukannya.

 

Catatan :

1.      Penetapan latar belakang, nama, tema, landasan, tujuan, target, sasaran, dan bentuk kegiatan biasanya dilakukan oleh panitia pengarah.

2.      Selain proposal kegiatan, sebagai kelengkapan pelaksanaan kegiatan perlu juga dibuat standar evaluasi keberhasilan kegiatan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

 

 

 

Be a creative person



[1] Makalah, disampaikan pada Pendidikan dan Pelatihan Kader Dasar (PPKD) XVII Unit Aktivitas Kerohanian Islam (UAKI) Universitas Brawijaya, 14 –17 Maret 2001, di Ma’had Nurul Haromain, Pujon, Malang

[2] Mantan Ketua Umum UAKI periode 1999/2000