Info Sekolah
Minggu, 27 Apr 2025
  • SELAMAT DATANG DI SDN 84 WATANG CENRANA
  • SELAMAT DATANG DI SDN 84 WATANG CENRANA
21 Mei 2016

Sambang Darah | Excoecaria cochinchinensis Lour.

Sambang darah termasuk dalam Familia Euphorbiaceae dengan nama sinonim Excoecaria bicolor Hassk. Tanaman ini merupaka perdu yang tumbuh tegak dengan tinggi  0,5 – 1,5 m yang mempunyai percabangan banyak dan getah berwarna putih yang beracun. Tanaman ini banyak ditanam di pekarangan sebagai pagar hidup, tanaman obat atau sebagai tanaman hias di taman-taman dan dapat ditemukan tumbuh liar di hutan atau ladang.

Daunnya berupa daun tunggal, bertangkai dengan bentuk daun jorong sampai hampir lanset memanjang. Ujung dan pangkalnya lancip dengan tepi daun bergerigi yang panjangnya 4 – 15 cm dan lebarnya 1,5 – 4,5 cm. Tulang daunnya menyirip dan menonjol pada permukaan bawah. Warna daun sambang darah sangat khas, yaitu permukaan atas berwarna hijau tua, sedangkan permukaan bawah berwarna merah gelap dengan daun muda warnanya lebih mengkilap.

Bunganya keluar dari ujung percabangan, kecil-kecil, dan berwarna kuning yang tersusun dalam rangkaian berupa tandan, dengan bunga jantan lebih banyak daripada bunga betina.

Buahnya ada sebanyak 3 keping, berbentuk bundar dengan diameter lebih kurang 1 cm.

Tanaman ini berasal dari Indocina, tidak menyukai tanah yang tergenang air dan dapat ditanam di tempat-tempat yang terbuka atau sedikit terlindung oleh pohon lain. Sambang darah dikembangbiakkan dengan stek batang atau cangkok.

Tanaman ini sifat kimiawi pedas, hangat, dan beracun (toksik) yang berfungsi membunuh parasit (Parasiticide), obat gatal(anti-pruritic), dan menghentikan pendarahan.

Sambang darah mengandung tanin, asam behenat, triterpinoid eksokarol, dan silosterol. Getahnya mengandung resin dan senyawaan yang sangat beracun.

Tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan terutama bagian daunnya. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan tanaman ini antara lain :

-Disentri

-Banyak mengeluarkan darah waktu haid dan melahirkan

-Batuk darah, muntah darah, luka berdarah.

-Psoriasis, eczema kronis, neurodermatitis

Pengobatan menggunakan herba ini untuk pemakaian dalam dapat dilakukan dengan cara merebus herba dan menggunakan air rebusan untuk diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara mencuci bersih daun secukupnya kemudian ditumbuk halus dan dibubuhkan ke tempat yang sakit dan dibalut.

Cara pengobatan untuk beberapa penyakit dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut :

-Disentri : mencuci 15 lembar daun herba kemudian direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, disaring untuk 2 x minum.

-Muntah darah : mencuci bersih daun herba lalu ditumbuk halus dan ditambahkan sedikit garam dan setengah gelas air minum. Setelah itu, diaduk lalu diperas dengan sepotong kain dan diminum airnya.

-Perdarahan haid : meminum air rebusan beberapa ranting sambang darah.

-Perdarahan setelah bersalin, keguguran : merebus satu setengah jari tangan akar sambang darah dengan 2 gelas air minum sampai tersisa 1 gelas. Minum 2 kali setengah gelas.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Please login to write comment.

April 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
282930  

Info Sekolah

SD NEGERI 84 WATANG CENRANA

NPSN 40302677
Tange'E Desa Lebongnge Kec Cenrana Kab. Bone
TELEPON 082341055555
EMAIL [email protected]
WHATSAPP 082341055555